PERSALNINAN
A. Definisi
Pengertian
Persalinan
Persalinan
adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin atau uri) yang
telah
cukup bulan atau hidup di luar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan
lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri) (Manuaba, 1998:
157).
Bentuk
Persalinan
Bentuk
persalinan berdasarkan definisi adalah sebagai berikut: (Manuaba,
1998
: 157)
a.
Persalinan spontan, bila persalinan seluruhnya berlangsung dengan kekuatan
ibu
sendiri.
b.
Persalinan buatan, bila proses persalinan dengan bantuan tenaga dari luar.
c.
Persalinan anjuran, bila kekuatan yang diperlukan untuk persalinan
ditimbulkan
dari luar dengan jalan rangsangan.
Perencanaan
Persalinan
Perencanaan
persalinan sebaiknya dilakukan untuk mengantisipasi kesulitan yang
mungkin
terjadi. Perencanaan persalinan terdiri dari: (Huliana, 2001 : 115)
a.
Tempat melahirkan.
b.
Penolong persalinan.
c. Transportasi.
d.
Penghilang rasa nyeri.
e.
Pendamping persalinan.
f.
Plasenta (dimana plasenta akan diurus)
Gambaran
Perjalanan Persalinan (Manuaba, 2001 : 164)
a. Tanda persalinan sudah dekat
1) Terjadi lightening.
2) Terjadi his
permulaan (palsu).
b. Tanda
persalinan
1) Terjadinya
his persalinan.
2) Pengeluaran
lendir dan darah (pembawa tanda).
3) Pengeluaran
cairan (ketuban pecah).
c. Pembagian
Waktu persalinan
1) Kala I :
sampai pembukaan lengkap.
2) Kala II :
pengusiran janin (lahirnya bayi).
3) Kala III :
pengeluaran uri (lahirnya plasenta).
4) Kala IV : observasi 2 jam (perdarahan
postpartum).
Pembagian Persalinan
Menurut cara persalinan dibagi
menjadi :
1.
Persalinan biasa atau normal (eutosia) adalah
proses kelahiran janin pada kehamilan cukup bulan (aterm, 37-42 minggu), pada
janin letak memanjang, presentasi belakang kepala yang disusul dengan
pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu
kurang dari 24 jam tanpa tindakan/pertolongan buatan dan tanpa komplikasi.
2. Persalinan abnormal adalah persalinan
pervaginam dengan bantuan alat-alat maupun melalui dinding perut dengan operasi
caesarea.
B. Penyebab
Sebab – Sebab Mulainya Persalinan
Sebab – Sebab Mulainya Persalinan
Sebab –sebab mulainya persalinan belum diketahui secara pasti. Banyak faktor yang memegang peranan dan bekerjasama sehingga terjadi persalinan.
Beberapa teori yang dikemukakan sebagai penyebab
persalinan ialah :
1. Penurunan kadar progesteron
Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerenggangan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.
1. Penurunan kadar progesteron
Progesterone menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, sebaliknya estrogen meninggikan kerenggangan otot rahim. Selama kehamilan terdapat keseimbangan antara kadar progesterone dan estrogen di dalam darah, tetapi pada akhir kehamilan kadar progesterone menurun sehingga timbul his.
2. Teori oxytocin
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
Pada akhir kehamilan kadar oxytocin bertambah oleh karena itu timbul kontraksi otot-otot rahim.
3. Ketegangan otot-otot
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya terenggang oleh karena isinya.
Seperti halnya dengan kandung kencing dan lambung, bila dindingnya terenggang oleh karena isinya.
4. Pengaruh janin / fetal cortisol
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan, oleh karena itu pada anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
5. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan.
Hypofise dan kelenjar suprarenal janin rupa-rupanya juga memegang peranan, oleh karena itu pada anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
5. Teori prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh desidua, disangka menjadi salah satu penyebab permulaan persalinan.
C. Gejala dan
Tanda
1.
Gejala
Banyak
wanita mulai merasakan tanda-tanda dan gejala-gejala persalinan sehari bahkan
seminggu sebelum sang bayi benar-benar lahir. Tanda-tanda ini memberitahukan
anda bahwa persalinan sudah dekat, dan membantu tubuh anda untuk menyiapkan
diri. Jika anda adalah seorang calon ibu untuk yang pertama kalinya,
tanda-tanda awal persalinan dapat terjadi beberapa minggu sebelum persalinan
yang sesungguhnya. Sedangkan untuk kehamilan berikutnya, tanda-tanda ini
mungkin akan dirasakan ketika sudah mendekati persalinan. Berikut ini adalah
beberapa tanda bahwa persalinan sudah dekat:
a.
Engagement
atau Turunnya Bayi ke Panggul
Ketika
persalinan sudah mendekati, kepala bayi anda sudah mulai turun ke area tulang
panggul (pelvic inlet). Kejadian ini merupakan akibat dari melunaknya uterus
anda. Engagement atau turunnya kepala bayi membuat anda bisa bernafas lebih
lega. Heartburn yang pernah anda alami juga mulai berhenti. Turunnya bayi anda
dapat terjadi kapan saja sejak dua hingga empat minggu sebelum bayi anda
benar-benar lahir. Jika anda telah merasakan tanda-tanda awal persalinan ini,
maka anda dapat meyakinkan diri bahwa proses memiliki seorang bayi sedang
dimulai. Kehamilan anda akan segera memasuki tahap akhir, dan tanda awal
persalinan yang tengah anda rasakan adalah benar.
b.
Tekanan
Panggul (Pelvic)
Setelah
bayi anda turun dengan kepala berada di dalam panggul, anda mungkin akan merasa
kurang nyaman. Sakit yang anda rasakan ini merupakan akibat dari adanya tekanan
panggul, dan anda akan lebih sering berkemih serta lebih sering buang air besar
karena meningkatnya aktivitas usus. Ini merupakan salah satu tanda persalinan
yang jelas. Adanya relaksasi tulang sendi beserta ikatan-ikatannya, dapat
menyebabkan nyeri di punggung belakang. Hal ini juga dapat menyebabkan nyeri
tiba-tiba karena bayi anda menekan dasar panggul anda. S elain itu, kaki anda
mungkin membengkak sebagai akibat meningkatnya tekanan terhadap pembuluh darah
yang melewati panggul. Berbaring ke kiri, dapat membantu anda meringankan
tanda-tanda awal persalinan ini.
c.
Vaginal
Discharge / Keputihan
Jangan
kaget jika vagina anda lebih banyak mengeluarkan cairan, yang biasa disebut
keputihan. Hal ini merupakan akibat dari melunaknya rahim anda. Cairan dapat
berwarna putih, dan kadang berwarna merah muda. Ini adalah salah satu dari
tanda awal persalinan yang tidak nyaman bagi anda. Keputihan yang berwarna
kuning atau berbusa, bisa merupakan tanda terjadinya infeksi. Jika cairan mengalami
perubahan warna, beritahukanlah dokter anda.
d.
Mengigil
Tanda
awal persalinan lainnya adalah menggigil tanpa sebab yang jelas. Hal ini dapat
terjadi tanpa adanya perasaan dingin atau karena anda lemah, dan dapat terjadi
akibat hormon stres atau adanya perubahan kadar hormon progesteron dalam tubuh
anda. Menggigil merupakan salah satu tanda awal kelahiran bayi anda.
e.
Diare
Suatu
gejala dan tanda awal persalinan yang tidak menyenangkan adalah diare.
Pelepasan suatu unsur kimia dalam tubuh yang disebut dengan prostaglandins
dapat terjadi dalam proses awal suatu persalinan. Pemicu ini dapat
mengakibatkan meningkatnya aktivitas usus (loose bowel movement). Dibawah ini
adalah tanda dan gejala persalinan akan segera terjadi, dan anda harus segera
bersiap-siap ke rumah sakit.
2. TANDA AWAL PERSALINAN AKAN SEGERA
TERJADI
Penyebab
pasti lahirnya seorang bayi sampai sekarang masih belum diketahui. Teori yang
berkembang pada saat ini menyatakan bahwa bayi dalam kandungan membantu
memproduksi unsur-unsur tertentu yang kemudian berubah menjadi hormon-hormon
kehamilan. Berikut ini adalah tiga tanda dan gejala utama yang khas terjadi dan
dapat menunjukkan bahwa sebentar lagi anda akan melahirkan dan memiliki seorang
bayi.
a.
Penyumbatan
Mucus atau Perdarahan
mulai
membesar, sejumlah mucus (lendir) menyumbat, menutupi leher rahim dan kehamilan
anda akan segera berakhir. Cairan berwarna kemerahan atau kecoklatan mungkin
saja akan muncul, dan hal ini disebut dengan perdarahan. Meskipun hal ini dapat
disimpulkan bahwa sebuah kelahiran akan segera terjadi, akan tetapi perdarahan
bisa terjadi pada beberapa minggu sebelum kelahiran yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, tanda-tanda ini tidak dapat dijadikan satu-satunya tanda dan gejala
persalinan.
b.
Pecah
Membran
Juga
dikenal sebagai “pecah ketuban”, terjadi ketika kantung amniotic pecah. Ini
merupakan tanda awal persalinan yang paling umum terjadi. Jika ketuban telah
pecah, maka anda dapat menduga bahwa persalinan akan terjadi dalam waktu 24
jam. Ketika ketuban pecah, biasanya kontraksi akan terjadi lebih intensif, dan
bayi anda akan semakin dekat ke arah pelebaran rahim. Jika anda mengalami pecah
ketuban di rumah, ingatlah kapan kejadian ini berlangsung, konsistensi dan
jumlah cairan ketuban yang telah keluar. Cairan ketuban pada umumnya berwarna
bening dan tidak berbau, dan akan terus keluar sampai pada s aat anda
melahirkan. Dokter akan meminta anda untuk menj aga vagina bebas dari
benda-benda asing untuk menj aga resiko terjadinya infeksi. Pecah ketuban
adalah salah satu tanda persalinan yang paling umum terjadi.
c.
Kontraksi
Regular
Salah
satu tanda umum yang paling sering terjadi dan salah satu cara untuk mengetahui
bahwa persalinan akan segera terjadi adalah konsistensi kontraksi. Leher rahim
yang telah melunak akan semakin melebar dan akan terus berlanjut hingga proses
persalinan selesai. Hal ini merupakan sebuah tanda persalinan yang nyata, dan
berarti bayi anda akan segera lahir. Kontraksi akan terjadi lebih teratur,
intensitas dan lamanya kontraksi juga akan berlangsung lebih lama. Kontraksi
mengawali sebuah proses yang mendorong bayi anda keluar secara perlahan-lahan
melalui uterus bawah, sehingga kelahiran menjadi semakin dekat. Kontraksi ini,
bersama tanda-tanda lainnya, merupakan tanda-tanda persalinan yang jelas, dan
sebentar lagi anda akan memiliki seorang bayi!
D. Pemeriksaan
data Penunjang
Data penunjang ini diperlukan untuk menentukan tindakan apakah persalinan dengan KPD dapat berjalan normal atau tidak, misalnya hasil akhir laboratorium, kertas lakmus dan USG, serta dilakukan pemeriksaan panggul luar karena jika panggul ibu sempit, maka hal tersebut juga menjadi salah satu penyebab terjadinya KPD, maka persalinan ini per abdominal atau SC.
E.
Penatalaksanaan
Mengingat bahayanya, sebaiknya
persalinan dalam letak sungsang dihindarkan. Untuk itu bila pada waktu
pemeriksaan antenatal dijumpai letak sungsang, terutama pada primigravida,
hendaknya diusahakan melakukan versi luar menjadi presentasi kepala. Versi luar
sebaiknya dilakukan pada kehamilan antara 34 dan 38 minggu. Pada umumnya versi
luar sebelum minggu ke-34 belum perlu dilakukan, karena kemungkinan besar janin
masih dapat memutar sendiri, sedangkan setelah minggu ke-38 versi luar sulit
untuk berhasil karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif berkurang.
6
Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti, sedangkan denyut jantung janin harus baik. Apabila bokong sudah turun, bokong harus dikeluarkan lebih dahulu dari rongga panggul, tindakan ini dilakukan dengan meletakkan jari-jari kedua tangan penolong pada perut ibu bagian bawah untuk mengangkat bokong janin. Kalau bokong tidak dapat dikeluarkan dari panggul, usaha untuk melakukan versi luar tidak ada gunanya. Setelah bokong keluar dari panggul, bokong ditahan dengan satu tangan, sedang tangan yang lain mendorong kepala ke bawah sedemikian rupa, sehingga fleksi tubuh bertambah.
Sebelum melakukan versi luar, diagnosis letak janin harus pasti, sedangkan denyut jantung janin harus baik. Apabila bokong sudah turun, bokong harus dikeluarkan lebih dahulu dari rongga panggul, tindakan ini dilakukan dengan meletakkan jari-jari kedua tangan penolong pada perut ibu bagian bawah untuk mengangkat bokong janin. Kalau bokong tidak dapat dikeluarkan dari panggul, usaha untuk melakukan versi luar tidak ada gunanya. Setelah bokong keluar dari panggul, bokong ditahan dengan satu tangan, sedang tangan yang lain mendorong kepala ke bawah sedemikian rupa, sehingga fleksi tubuh bertambah.
Penatalaksanaan
persalinan
-Siapkan
resusitator berpengalaman
-Kosongkan
kandung kemih
-Penolong
didampingi asisten yang berpengalaman
-Siapkan
forceps bila diperlukan
F. Pencegahan
1.
Pendidikan
2.
Pemeriksaan dan
pelayanan antenatal care
3.
Memperbaiki makan
4.
Menghindarkan
kerja berat selama hamil
G. Diagnose
Keperawatan
a.
Kala I
v Diagnosis
Ibu sudah dalam
persalinan kala I jika pembukaan serviks kurang dari 4 cm dan kontraksi terjadi
tertur minimal 2 kali dalam 10 menit selama 40 detik.
v Penanganan
o Bantulah ibu dalam persalinan jika ia
tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
o Jika ibu tsb tampak kesakitan
dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan perubahan posisi,sarankan ia
untuk berjalan , dll.
o Penolong
tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
o Menjelaskan
kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur yang akan
dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
o Membolehkan
ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah buang air
besar/.kecil.
o Ibu
bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara : gunakan
kipas angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
o Untuk memenuhi kebutuhan energi dan
mencegah dehidrasi berikan cukup minum
Sarankan ibu untuk berkemih sesering
mungkin
v Pemeriksaan
Dalam
Pemeriksaan
dalam sebaiknya dilakukan setiap 4 jam selama kala I pada persalinan dansetelah
selaput ketuban pecah. Gambarkan temuan-temuan yang ada pada partogram.
Pada
setiap pemeriksaan dalam catatlah hal-hal sebagai berikut :
·
Warna cairan amnion
·
Dilatasi serviks
· Penurunan
kepala ( yang dapat dicocokkan dengan pemeriksaan luar )
Jika serviks belum membuka pada pemeriksaan
dalam pertama mungkin diagnosis in partu belum dapat ditegakkan . Jika terdapat
kontraksi yang menetap periksa ulang wanita tsb setelah 4 jam untuk melihat
perubahan pada serviks. Pada tahap ini jika serviks terasa tipis dan terbuka
maka wanita tersebut dalam keadaan in partu jika tidak terdapat perubahan maka
diagnosanya adalah persalinan palsu. Pada kala II lakukan pemriksaan dalam
setiap jam
H. Rencana
Tindakan
Langkah-
Langkah tindakan pada persalinan
1)
Saat kepala didasar panggul dan
membuka pintu dengan crowning sebesar 5 sampai 6 cm peritoneum tipis pada primi
atau multi dengan perineum yang kaku dapat dilakukan episiotomi
median,mediolateral atau lateral
2)
Episotomi dilakukan pada saat his
dan ,mengejan untuk mengurangi sakit,tujuan episiotomi adalah untuk menjamin
agar luka teratur sehingga mudah mengait dan melakukan adaptasi
3)
Persiapan kelahiran kepala,tangan
kanan menahan perineum sehingga tidak terjadi robekan baru sedangkan tangan
kiri menahan kepala untuk mengendalikan ekspulsi
4)
Stelah kepala lahir dengan
suboksiput sebagai hipomoklion muka dan hidung dibersihkan dari lender kepala
dibiarkan untuk melakukan putar paksi dalam guna menyesuaikan os aksiput kearah
punggung
5)
Kepala dipegang sedemikian rupa dengan
kedua tangan menarik curam kebawah untuk melahirtkan bahu depan,ditarik keatas
untuk melahirkan bahu belakang setelah kedua bahu lahir ketiak dikaitr untuk
melahirkan sisa badan bayi
6)
Setelah bayi lahir seluruhnya jalan
nafas dibersihkan dengan menghisap lender sehingga bayi dapat bernafas dan
menangis dengan nyaring pertanda jalan nafas bebas dari hambatan
7) Pemotongan tali pusat dapat
dilakukan :
Ø
Setelah bayi menagis dengan nyaring
artinya paru-paru bayi telah berkembang dengan sempurna
Ø
Setelah tali pusat tidak berdenyut
lagi keduanya dilakukan pada bayi yang aterm sehingga peningkatan jumlah darah
sekitar 50 cc
Ø
Pada bayi premature pemotongan tali
pusat dilakukan segera sehingga darah yang masuk ke sirkulasi darah bayi tidak
terlalu besar untuk mengurangi terjadi ikterus hemolitik dan kern ikterus
8). Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana
mestinya
9). Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan
Ø
Kateterisasi kandung kemih
Ø
Menjahit luka spontan atau luka
episiotomi
I. Intervensi
Rencana asuhan atau intervensi bagi ibu bersalin
dikembangkan melalui kajian data yang telah diperoleh, identifikasi kebutuhan
atau kesiapan asuhan dan intervensi, dan mengukur sumberdaya atau kemampuan
yang dimiliki. Hal ini dilakukan untuk membuat ibu bersalin dapat ditangani
secara baik dan melindunginya dari berbagai masalah atau penyulit potensial
dapat mengganggu kualitas pelayanan, kenyamanan ibu ataupun mengancam
keselamatan ibu dan bayi.
Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik kepada ibu dan keluarganya agar mereka mengerti manfaat yang diharapkan dan bagaimana upaya penolong untuk menghindarkan ibu dan bayinya dari berbagai gangguan yang mungkin dapat mengancam keselamatan jiwa atau kualitas hidup mereka.
Contoh:
Rencana asuhan kala satu:
Rencana asuhan harus dijelaskan dengan baik kepada ibu dan keluarganya agar mereka mengerti manfaat yang diharapkan dan bagaimana upaya penolong untuk menghindarkan ibu dan bayinya dari berbagai gangguan yang mungkin dapat mengancam keselamatan jiwa atau kualitas hidup mereka.
Contoh:
Rencana asuhan kala satu:
- denyut jantung janin: setiap ½ jam
- frekuensi dan lamanya kontraksi uterus: setiap ½ jam
- nadi: setiap ½ jam
- pembukaan serviks: setiap 4 jam
- penurunan bagian terbawah janin: setiap 4 jam
- tekanan darah dan temperatur tubuh: setiap 4 jam
- produksi urin, aseton dan protein: setiap 2 sampai 4
jam
Rencana asuhan pada kasus tali pusat
menumbung:
- pemberian oksigen nasal 6 L/menit
- mengatur posisi ibu untuk mencegah kompresi tali pusat
oleh bagian tubuh bayi
- menghubungi rumah sakit rujukan untuk tindakan lanjutan
- stabilisasi kondisi ibu dan bayi yang dikandungnya
- pemantauan DJJ.
J. Daftar
Pustaka
http://iyan-fridslan.blogspot.com/2010/03/penatalaksanaan-pada-persalinan.html
Makasih mas udh mampir salam kenal ^_^
BalasHapus