Asuhan
Kehamilan kunjungan Awal
Kunjungan
awal kehamilan adalah kunjungan yang dilakukan oleh ibu hamil ke tempat bidan
pada trimester pertama yaitu pada minggu pertama kehamilan hingga sebelum
minggu ke-14.
Kehamilan bukan suatu penyakit, melainkan sebuah proses fisiologisyang
membutuhkan kenaikan proses metabolisme dan nutrisi untukpertumbuhan janin.
Tujuan dari peninjauan data
kunjungan pertama adalah agar bidan dapatmenemukan masalah, persoalan dan aspek
khusus yang berhubungandengan ibu hamil tersebut.
1.
Evaluasi data dasar
2.
Evaluasi efektivitas manajemen terdahuluMayoritas wanita mendapatkan
pemeriksaan pra-kelahiran mereka
yangpertama pada usia kehamilan sekitar 8 hingga 12 minggu. Semakin awalmelakukan
pemeriksaan, akan semakin baik. Ibu hamil harus meluangkanbanyak waktu untuk
berkonsultasi dengan dokter atau bidan, bahkan bilamungkin akan ditawari untuk
menjalani pemeriksaan ultrasonografi (USG)oleh dokter.Kunjungan pertama harus
seawal mungkin meliputi:
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan Fisik
3. Pemeriksaan Laboratorium
4. Pemeriksaan tambahan lain untuk memperoleh data
(parameter) dasar.
5. Tidak kalah pentingnya adalah memberi support psikis agar
seorang
ibuhamil memiliki emosi yang stabil
1
Tujuan Kunjungan
Tujuan dari kunjungan awal ini yaitu sebagai berikut
1.
Mendapatkan perawatan kehamilan
2.
Memperoleh rujukan konseling genetik
3.
Menentukan apakah kehamilan akan
dilanjutkan atau tidak.
4.
Menentukan diagnosis ada/tidaknya
kehamilan
5.
Menentukan usia kehamilan dan
perkiraan persalinan
6.
Menentukan status kesehatan ibu dan
janin
7.
Menentukan kehamilan normal atau
abnormal, serta ada/tidaknya factor
risiko
kehamilan
8.
Menentukan rencana
pemeriksaan/penatalaksanaan selanjutnya
pengkajian
data kesehatan ibu hamil
Pada awal pertemuan,
penting bagi bidan untuk menjalin hubunganterapeutik sehingga tercipta
komunikasi efektif dan saling percaya pada kedua pihak yang di perlukan dalam asuhan kebidanan
selanjutanya .
Tujuan pengkajian awal :
v Mengkaji
tingkat kesehatan dengan melakukan pengkajian riwayat lengkap dan melakukan uji
skrining yang tepat
v Menetapkan
catatan dasar tantang tekanan darah, urinalisasi , nilai darah , pertumbuhan
dan perkembangan janin yang di gunakan sebagai standar untuk pemdingan sesuai
kemajuan kehamilan
2
v Mengedentifikasi
factor resiko dengan mendapatkan riwayat detail kebidanan masa lalu dan
sekarangn .
v Memberi
kesempatan pada ibu dan keluarganya mengekspresikan dan dan mendiskusikan
adanya kekhawatiran tentang kehamilan saat ini dan kehilangan kehamilan yang
lalu, persalinan dan kehamilan
v Memberi
anjuran kesehatan masyarakat dan dalm upaya mempertahankan kesehatan ibu dan
perkembangan kesehatan janinnya
v Membangun
hubungan saling percaya karena ibu dan bidan adalah mitra dalam asuhan
1. Riwayat kesehatan :
Ø Sosial
Bidan juga perlu mengkaji respons
keluarga terhadap kehamilan . Anak tambahan ini mungkin berarti menimbulkan
kepenuhan dalam rumah atau bahkan kemungkinan
ancaman pengusiran. Kadang ibu ragu dengan kemampuannya merawat anak
lain selama hamil, kelahiran, atau setelahnya.
Anak remaja kadang sulit menerima kedatangan bayi baru dalam
keluarga.Atau ibu hamil adalah remaja yang masih di bawah pengasuhan orang
tuanya dan mungkin ada masalah seberapa besar dukungan yang dapat di berikan
orang tua kepadanya selama hamil dan setelah kelahiran.
Bidan dalam
hubungan kemitraan ibu hamil, melakukan rujukan kepetugas kesehatan lain yang
memiliki peran dalam membentuk beberapa kesulitan tersebut atau kelembaga multi
professional lain tempat bantuan dapat di berikan
Ø Riwayat Kbidanan
1.
Memperkenalkan
diri untuk menggali informasi
2.
Menggunakan
tehnik wawancara meliputi mengajukan pertanyaan yang bersifat
terbuka,klarifikasi kebiasaan/pola hidup sehari-hari, hidup
sehari-hari,menggunakan bahasa yang dapat di pahami pasien
3
3.
Menghargai
/menghormati hak pribadi pasien
4.
Dengarkan
dengan minat yang tinggi,perhatian, serta berreaksi terhadap hal-hal yang di
ceritakan pasien
5. Lebih responsip untuk permintaan
penjelasan /informasi.
6. Berikan informasi secara tepat dan
terperinci
7. Tidak perlu mencatat yang tidak
relevan
8.
Beri
waktu pasien untuk menjawab pertanyaan, jangan memotong jawaban pasien, kecuali pasien mulai memberi jawaban kea rah
lain atau anda perlu klarifikasi
9.
Dengarkan
pasien dengan baik, jangan ulangi pertanyaan akhir,juga tidak perlu memintanya mengulangi jawaban sebab hal tersebut menandakan anda
kurang perhatian
10. Beri bantuan terhadap jawaban yang
masih tidak jelas, atau informasi meskipun tidak berhubungan langsung dengan
pertanyaan
11. Pastikan bidan mengerti apa yang di katakana pasien. Meskipun aksen
dan ekspresinya berbeda antara suatu daerah dengan lainnya,jangan ragu untuk
meminta pasien mengeja atau menjelaskan maksud perkataan
12. Hindari memberi kesan negative yang
dapat terlihat di wajah, bahasa tubuh atau tekanan seara
13. Usahakan membuat suasana pribadi dan
tidak di dengar oleh orang lain
14. Berbicara dengan menanyakan,
menjelaskan,dan dengan tekanan suara yang lembut
15. Pastikan selalu menatap mata, jangan
selalu membaca dari formulir riwayat, mencatat respon atau lainnya
16. Hindari mengajukan pertanyaan,
kecuali anda dapat menerangkan kepada pasien alas an anda menanyakan hal
tersebut. Pasien ada yang beranggapan bahwa kondisi social, seksual, ekonomi,
pendidikan , pekerjaan, dan rumah merupakan informasi penting. Anda harus
mendapatkan informasi penting tanpa mengajukan pertanyaan yang seolah mengorek
kehjdupan pribadinya.
4
Ø Keluarga
Kondisi tertentu dapat karena negative, sedangkan yang
lainnya bersifat familyal atau berkaitan dengan itnisitas, dan beberapa berkaitan
dengan lingkungan fisik atau social tempat keluarga tersebut bertempat tinggal.
Diabetes meskipun bukan di turunkan
secara genetic, menimbulkan predis posisi pada anggota keluarga lain, terutama
bila mereka hamil atau gemuk. Hipertensi juga memiliki komponen familial dan
kehamilan kembar memilki incident lebih tinggi dalam keluarga tertentu.
Beberapa kondisi seperti anemia sel
sabit talasemia lebih umum terjadi pada
ras tertentu.
Ø Penyakit
Penyakit adalah keadaan
abnormal suatu tubuh yang terserang penyakit karena timbul dari berbagai macam
virus.
Penyebab Penyakit
Sumber infeksi adalah semua
benda termasuk orang atau binatang yang dapat melewatkan atau menyebabkan
penyakit pada orang lain. Sumber penyakit ini mencakup juga reservoa rseperti
yang telah dijelaskan sebelumnya..
Sumber penularan ialah induk semang penyakit baik manusia atau hewan yang dapat mengeluarkan benih-benih penyakit dan menularkan penyakit-penyakit tersebut kepada orang lain. Sumber penularan harus dibedakan dari sumber penyakit.
typhus.
Manusia sebagai sumber penularan. Orang yang
menderita penyakit typhus, dalam darah,
air kencing dan kotorannya, terdapat basil-basil typhus. Kotoran-kotoran dan
air kencing yang mengandung basil-basil typhus tersebut dapat membahayakan kesehatan orang-orang
yang tinggal disekitarnya
5
.Keterangan:
lalat suka sekali hinggap di tempat-tempat yang kotor, najis-najis dan lain-lain. Pada waktu lalat itu hinggap pada najis yang mengandung basil-basil typhus, maka akan melekat pada kak ikakinya najis tersebut beserta basil-basil itu. Dari najis lalat hinggap ke lain-lain tempat, antara lain ke makanan, piring, cangkir dan lain-lain. Bila orang makan makanan yang sudah mengandung basil-basil tersebut, maka mungkin orang itu akan kejangkitan penyakit
lalat suka sekali hinggap di tempat-tempat yang kotor, najis-najis dan lain-lain. Pada waktu lalat itu hinggap pada najis yang mengandung basil-basil typhus, maka akan melekat pada kak ikakinya najis tersebut beserta basil-basil itu. Dari najis lalat hinggap ke lain-lain tempat, antara lain ke makanan, piring, cangkir dan lain-lain. Bila orang makan makanan yang sudah mengandung basil-basil tersebut, maka mungkin orang itu akan kejangkitan penyakit
2. PEMERIKSAAN
FISIK
Sebelum
melakukan pemeriksaan fisik terhadap wanita hamil, persetujuan dan kenyaman
pasien harus di perhatikan oleh bidan. meskipun ibu hamil tidak secara rutin di
ukur untuk menetapkan tinggi badannya, tinggi badan yang pendek di kaitkan
dengan komplikasi kehamilan dan kelahiran misalnya destisia (olugibile &
mascarenhas, 2000) .Oleh karena itu, penting untuk mengkaji ibu hamil dan
keluarganya secara holistic serta mengkaji pertumbuhan dan perkembangan janin
dengan mengenali tanda-tanda yang berkaitan dengan pengetahuan ini.
Prinsip
pelaksanaan pemeriksaan fisik
- Cuci tangan segera sebelum melakukan pemeriksaan
- Pastikan bahwa kuku jari bersih dah tidak panjang, sehingga tidak menyakiti pasien
- Terlrbih dahulu hangatkan tangan dengan air hangat sebelum menyentuh pasien, atau gosok bersama-sama atau letakan di bawah lampu
- Jelaskan kepada pasien secara umum apa yang akan dilakukan. Selama pemeriksaan itu sendiri ceritakan kepada pasien secara khusus apa yang di lakukan sebelum melakukan pemeriksaan. Biarkan pasien mengetahui bagian mana yang di sentuh, apa yang ingin di lakukan , apakah peraan ini tidak nyaman
- Gunakan sentuhan yang lembut tetepi tidak menglitik pasien dan cukup kuat untuk memperoleh informasi yang akurat
6
6.
Buatlah
pendekatan dan sentuhan dengan menghargai jasmani pasien dengan baik serta
sesuai dengan hak pasein terhadap kapantasan dan ha katas rahasia pribadi
7.
Tutupi
badan pasien selama pemeriksaan dan hanya bagian yang di periksa yang terbuka
8.
Atur
pemeriksaaan sesuai ketentuan sebagai berikut:
a. Mulai dari kepala baru ke kaki
b. Batasi gerakan pasien (contoh: ketika
pasien dalam posisi duduk bidan dapat memeriksa payu darah juga dapat mendengar
suara paru-paru dari punggung, lihat dan rabah tulang belakang yang salah
bentuk)
c. Tunggu sampai akhir pemeriksaan untuk
menyentuh bagian tubuh yang akan mengakibatkan bidan harus mencuci tangan
kembali ( mis. Telapak kaki pasien )
d. Pastikan bahwa pemeriksaan selalu
memperhatikan prinsip pencegahan infeksi dan menggunakan cara yang sama pdada
setiap pasien
9.
Pemeriksaan
fisik, waspadahi tiap ketidak sesuaian antara cerita pasien dan hasil
pemeriksaan fisik
10. Diskusikan semua hal yang di temukan
pada pasien. Bila pasien merasa cemas karena sesuatu di temukan tidak normal,
segera jelaskan pada pasien. Bila di temukan sesuai yang tidak normal,
informasikan pada pasien.
Berat Badan
Ibu hamil yang gemuk beresiko terhadap komplikasi kehamilan.
Komplikasi ini meliputi diabetes gestasional, hipertensi akibat kehamilan, dan
destosiabahu.Selain itu juga sulit mempalpasi bagian-bagian janin dan
medefinisikan presentasi, posisi, atau janin.
Semua ibu
hamil harus di timbang berat badannya setiap kali memeriksa diri, tetapi berat
badannya masih dalam batas normal jarang di ketahui bahwa panimbangan berat
badan rutin adalah preditor yang baik tentang pertumbuhan janin ( hytten,1990).
Ibu hamil yang kurang berat badan atau kelebihan berat badan harus di pantau
secara cermat dan di berikan konseling nutrisi.
7
Tekanan Darah
Tekanan darah perlu di ukur untuk
mengetahui nilai dasar selama masa kandungan.Beberapa kondisi yang dapat
menimbulkan nilai tinggi palsu pada sistolik adalah ketika ibu merasa cemas
atau kandung kemih penuh.Tekanan darah di ukur harus dalam keadaan rileks.
Tekanan
darah yang adekuat di perlukan untuk mempertahankan fungsi plasenta tetapi
tekanan darah sistolik 140 mmHg atau distolik 90 mmHg pada awal pemeriksaan
mengindikasikan potensi hipertensi dan membutuhkan pemantauan ketat selama
kehamilan baik dari bidan maupun dokter obstetric ginekologi .
Urinalisis
Urinalisis
dilakukan setiap kali pemeriksaan untuk mengetahui adanya abnormalitas .ibu
hamil dapat diberi tahu cara menguji urinenya sendiri dan dianjurkan untuk mengujinya pada kunjungan berikut .
pada kunjungan pertama , spesimen aliran tengah dapat dikirimkan ke
laboratorium untuk dibiakkan untuk mengetahui
kemungkinan bakteriuria.bakteriuria sering terjadi asimtomatik sehingga ibu
hamil tidak menyadarinya.karenanya,pielonefritis mungkin saja telah terjadi
karena perubahan pada traktus renalis selama kehamilan
Temuan lain yang mungkin selama urinalisis berikutnya adalah
:
Ø Keton karena pemecahan lemak untuk
menciptakan glukosa,yang di sebabkan oleh kebutuhan janin yang tidak terpenuhi
yang mungkin karena muntah,hyperemesis,starvasi,atau senam berlebihan.
Ø Glukosa yang disebabkan oleh kadar
dalam darah tinggi,penurunan ambang atau penyakit ginjal.
Ø Protein karena kontaminasi oleh
leukorea vaginal,atau penyakit seperti infeksi saluran kemih atau gangguan
hipertensi kehamilan.
8
Pemeriksaan Darah
Bidan harus menjelaskan kepada ibu
mengapa pemeriksaan darah diperlukan pada saat kunjungan pertama.Beberapa
pemeriksaan darah yang diperlukan meliputi :
Golongan darah
Golongan darah ibu perlu diketahui untuk mengantisipasi
apabila diperlukan transfusi darah pada saat persalinan.
Hitung darah lengkap
Pemeriksaan hitung darah lengkap meliputi pemeriksaan :
Hemoglobin,pemeriksaan terhadap Hb diulang pada minggu
ke-28 sampai 32 ketika efek hemodilusi makin tampak dan kadang pada minggu
ke-36.bila diketahui nilainya rendah maka diperlukan tindakan.suplemen zat besi
tidak diperlukan pda ibu yang mengkonsumsi diet cukup zat besi dan yang nilai
Hb nya normal.
Veneral disease
research labolatory( VDRL),dilakukan
untuk mengetahui adanya sifilis.tidak semua hasil fositif menunjukkan sifilis
aktif.pemeriksaan awal akan memungkinkan ibu diobati dalam rangka mencegah
infeksi janin.
Status
imun rubella, ibu yang
tidak imun harus di anjurkan untuk menghindari kontak dengan orang yang
mengalami penyakit ini. Penyelidikan untuk gangguan darah lain. Ini di anjurkan
pada ibu dan pasangannya dari kelompokn etnik tertentu, misalnya penyakit sel
sabit atau selemia .bila ibu merupakan carrier salah satu penyakit ini , darah
pasangannya harus diuji. Pasangannya akan di beri konseling dan manajemen
genetic selama kehamilan.
Skrining
hepatiting B, ini
sekarang di anjurkan dalam upaya mengurangi resiko penularan perinatal dan
morbiditas dan mortalitas bayi.
10
Pemeriksaan
Abdomen
Pemeriksaan abdomen dilakukan untuk menetapkan
dan memastikan bahwa pertumbuhan janin konsistan dengan usia gestasi selama
perjalanan kehamilan.Pemeriksaan ini dapat menimbulkan kekhawtiran pada ibu
hamil dan komunikasi yang sensitive selama prosedur penting dilakukan.Metode
pemeriksaan abdomen meliputi inspeksi,palpasi,dan auskultasi.
Inspeksi
Ukuran uterus dikaji dengan memperkirakannya
melalui observasi.namun,kandung kemih yang penuh,kolon distensi atau obesitas
dapat memberi kesan salah tentang ukuran janin.bentuk uterus lebih panjang dari
pada lebarnya jika posisi janinnya longitudinal,seperti yang sering
ditemukan.bila janin berada pada posisi transversal,uterusnya rendah dan lebar.
Bidan dapat mengobservasi gerakan jAnin, atau gerakan ini dapat di
rasakan oleh ibu, ini dapat membuat bidan menetapkan posisi janin. Ubilikasi
menjadi makin cekung dengan makin bertambahnya usia kehamilan dan menjadi
menonjol minggu-mingu terakhir.
Perubahan kulit pada abdomen juga
dapat di temukan .tanda bergaris-garis sisah kehamilan terdahulu tampak menjadi
seperti perak dan yang baru tampak merah muda. Linea nigra mungkin terlihat,
ini adalah garirs gelap normal karena pigmentasi yang arahnya longitudinal di
bagian tengah abdomen bawah dan kadang di atas umbilicus.Adanya jaringan perut
menunjukan pembedahan obstetric atau abdominal terdahulu.
Palpasi
Tangan bidan harus bersih dan hangat,
tangan yang dingin tidak memiliki kepekaan sentuhan yang di butuhkan, tangan
ini cenderung mengakibatkan kontraksi abdomen dan otot uterus dah ibu merasakan
palpasih ini tidak nyaman .
11
Untuk menentukan tinggi fundus, bidan menempatkan tangannya
tepat di bawah xifisternum. Dengan menekan perlahan, bidan menggerakan tangab
kebawah abdomen sampai ia merasakan batas lengkung fundus, perhatikan jumlah
lebar jari tangan yang dapat mengakomodasi di antara jarak tersebut.
Palpasih palvik dapat menyebabkan
kontraksi uterus karena sering di lakukan sebelum palpasi fundus dan lateral
untuk membuat temuan lebih muda di tetapkan. Palpasi pevik mengedentifikasi
puncak janin di pelvis, ini tidak menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu. Bila
presentasinya kepala, akan teraba merasa keras, bulat, permukaan halus. Bidan
juga haru seberapa kepala janin yang di rabah di atas tepi pelvik untuk
menetapkan engagement.
Palpasi leteral digunakan untuk
melokalisasi punggung janin dalam upaya menemtukan posisi.Tangan di tempatkan
di ke dua sisi uterus pada setinggi umbilicus.Tekanan ringan diberikan pada
kedua tangan secara bergantian untuk mendeteksi sisi uterus mana yang menunjukan
tahanan lebih besar.Punggung yang keras dapat di bedakan dengan cairan amniotic
yang berfluktuasi.
Palpasi fundus menetapkan adanya
bokong atau kepala. Informasi ini akan membantu untuk mendiaknosis kedudukan
dan presentasi janin. Perhatikan reaksi ibu terhadap prosedur, bidan
mengandalkan kedua tangan pada sisi fundus, jari di letakan berdekatan dan
menekuk mengelilingi batas uterus.
Auskultasi
Mendengarkan denyut jantung janin
adalah bagian penting dari proses. Seperti semua dunyut jantung , bunyinya sama
tetapi lebih cepatdari denyutan orang dewasa. Stestoskop janin pinard akan
memungkinkan bidan mendengan jantung janin scara langsung dan menetapkan apakah
denyut jantung bayi atau ibu. Stestoskoppinard di tempatkan di atas abdomen ibu
, pada sudut kanan terhadap atas punggung janin.
12
3.
Pemeriksaan panggul
pada ibu hamil terutama primigravida perlu
dilakukan pemeriksaan untuk menilai keadaan dan bentuk panggul apakah terdapat
kelainan atau keadaan yang dapat menimbulkan penyulit persalinan. Ada empat
cara melakukan pemeriksaan panggul yaitu dengan pemeriksaan pangdang (inspeksi)
dilihat apakah terdapat dugaan kesempitan panggul atau kelainan panggul,
misalnya pasien sangat pendek, bejalan pincang, terdapat kelainan seperti
kifosis atau lordosis, belah ketupat michaelis tidah simetris. Dengan
pemeriksaan raba, pasien dapat diduga mempunyai kelainan atau kesempitan
panggul bial pada pemeriksaan raba pasien didapatkan: primigravida pada
kehmilan aterm terdapat kelainan letak. Perasat Osborn positif fengan melakukan
pengukuran ukuran-ukuran panggul luar
13
Jalan Lahir
Prinsip Dasar
1.
Jalan
lahir terdiri atas jalan lahir bagian tulang dan jaln lahir bagian lunak. Jalan
lahir bagian tulang terdiri atas Tulang-tulang panggul dan sendi-sendinya,
sedang bagian lunak terdiri atas otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen. Dalam
peros persalinan per vaginam janin harus melewati jalan lahir ini. Jika jalan
lahir khusus nya bagian tulang mempunyai bentuk dan ukuran rata-rata normal
serta ukuran janinnya pun rata-rata normal, Maka dengan kekuatan yang
normal pula persalinan P pula
persalinan per vaginam akan
berlangsuntanpa kesulitan.
2.
Penolong
persalinan harus mampu mengenal panggul
normal dalam kehamilan, serta mampu pula mengenal penyimpangan dari keadaan
normal. Kelainan panggul bawaan atau karena sesuatu penyakit pada umumnya
jarang, dan kalau pun ada mudah di kenal secara klinis.
14
Sendi Panggul
1.
Terdapat
4 sendi panggul yaitu 2 artikulasio sakroliaka, simfisis pubis, dan artikulasi
sakrokoksigeal . dalam kehamilan dan persalinan
artkulasio ini dapat bergeser
sedikit dan lebih longgar . pada disproporsi sefalopelvik
“ringan” kelonggaran ini
kadang-kadang dapat memungkinkan lahirnya janin per vaginam.
2.
Artikulasi
sakroiliaka menghubungkan sakrum dengan
ilium, memungkinkan gerakan
terbatas ke depan dan ke belakang.
Pergeseran yang terlalu lebar pada artikulasio ini sering menimbulkan rasa
nyeri di daerah persendihan.
3. Simfisis
pubis terbentuk dari hubungan 2 os pubis. Longgarnya hubungan simfisis ini
dapat menimbulkan simfisiolosis yang terasa sangat nyeri.
4. Artikulasio
sakrokoksigea merupakan hubungan os sakrum dengan os koksigis.
Adanya sendi ini memungkinkan os
koksigis tertekan kebelakang pada waktu kepala janin lahir.
Ligamen –Ligamen
Panggul
1.
Ligamen yang menghubungkan Os sakrum
dengan os ilium pada artikulasio sakroiliaka merupakan yang terkuat di seluruh
tubuh.
15
2.
Ligamen Sakrotuberosum mengikat sakrum
dengan tubrer iskhii, sedang ligamen sakrospinosum menghubungkan sakrum dengan
spina iskhiadika. Kedua Ligamen ini membentuk dinding posterior dari pintu
bawah panggul.
Gambar Ligamen sakrospinosum dan
sakrotuberosum
Pelvis Mayor Dan Minor
1.
Secara fungsional panggul terdiri atas 2
bagian yang di sebut pelvis mayor dan pelvis minor. Pelvis mayor adalah bagian
pelvis di atas linea terminalis, yang tidak banyak kepentingan di dalam
obstetri.
Gambar. Potongan sagita
panggul, menunjukkan pelvis mayor dan minor
2.
Yang lebih penting adalah minor, dibatasi
oleh pintu atas panggul ( inlet) dan Pintu bawah panggul (outlet). Pelvis minor
berbentuk saluran yang mempunyai sumbu lengkung kedepan ( sumbu Carus).
Jenis Panggul menurut
Caldwell-Moloy
16
1.
Jenis Genekoid; ditemukan pada 45%
wanita. Panjang Diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter
transversa.
2.
Jenis android; bentuk pintu atas panggul
hampir segitiga. Pria umumnya mempunyai panggul jenis ini. Walaupun diameter
anteroposterior hampir sama panjang dengan diametr tranversal , tetapi diameter
transversa dekat dengan sakrum. Bagian dorsal ari pintu atas panggul gepeng,
bagian ventral menyempit kemuka. Ditemukan pada 15% wanita.
3.
Jenis antropoid; di temukan pada 35%
wanita.
Bentuk
pintu atas panggul agak lonjong seperti telor.Diameter anteoposterior lebih
besar daripada diametar transversa.
4.
Jenis Platipelloid; ditemukan pada 5%
wanita. Diameter transversa lebih daripada diameter antroposterior.
Tulang Panggul
Tulang panggul itu
sebetulnya terdiri atas 4buah tulaang;
a.
– 2 tulang pangkal paha (ossa coxae)
b.
-1 tulang kelangkang (os Sacrum)
c.
– 1 Tulang tungging (os coccygis)
Ukuran-Ukuran
Panggul
A. Pengukuran
secara Klinis
o
Pintu atas panggul;
Dari ukuran p.a.p conjugata vera adalah
ukuranan yang terpenting dan satu-satunya ukuran yang dapat diukur secara
indirect ialah dengan mengurangi conjugata diagonalis dengan 1,5 – 2 cm,
tergantung dari lebar dan inklinasi symphysis.
17
Cara mengukur conjugata diagalis;
Ø Dengan
2 jari ialah jari telunjuk dan jari tengah, melalui konkavitas dari sacrum,
jari tengah digerakkan ke atas sampai dapat meraba promontorium.
Ø Sisi
radial dari jari telunjuk ditempelkan pada pinggiran bawah symphysis dan tempat
ini ditandai dengan kuku jari telunjuk tangan kiri.
·
Promontorium hanya bisa tercapai oleh jari
kita dengan pemeriksaan dalam pada panggul yang sempit. Pada panggul dengan
ukuran normal, promontorium tak tercapai, tapi ini menandakan bahwa CV cukup
besar.
·
Kalau CV lebih besar dari 10 cm, maka
p.a.p. dianggap cukup luas (biasanya CV = 11cm). Sebetulnya ini tidak tepat,
karena CV cukup besar, masih ada kemungkinan bahwa ukuran lain, misalnya ukuran
melintang sempit.
·
Sayang sekali diameter transversa tak
dapat diukur sacara klinis. Tapi kesempitan diametr transversa tanpa kesempitan
CV jarang dsekali terdapat.
·
Selain dengan pengukuran CD kita juga
dapat mengatahui secara klinis bahwa p.a.p. mencukupi kalau kepal anak dengan
ukuran terbesarnya sudah melewati p.a.p.
18
19
Alat untuk menukur luar
panggul yang paling sering digunakan adalah jangka panggul dari martin. Ukuran
– ukuran panggul yang sering digunakan untuk menilai keadaan panggul adalah:
- Distansia spinarum
Yaitu jarak antara spina
iliaka anterior superior kanan dan kiri, dengan ukuran normal 23-26 cm
2.
Distansia kristarum
Yaitu jarak antara
Krista iliaka terjauh kanan dan kiri dengan ukuran sekitar 26-29 cm. bila
selisih antara distansi kristarum dan distansia spinarum kurang dari 16 cm,
kemungkinan besar adanya kesempitan panggul.
Pemeriksaan ektremitas
bawah
memeriksa adanya oedema yang paling mudah dilakukan didaerah
pretibia dan mata kaki dengan cara menekan jari beberapa detik. Apabila terjadi
cekung yang tidak lekas pulih kembali berarti oedem positif.Oedem positif pada
tungkai kaki dapat menendakan adanya pre eklampsia. Daerah lain yang dapat
diperiksa adalah kelopak mata. Namun apabila kelopak mata sudah oedem biasanya
keadaan pre eklamsi sudah lebih berat.
Pemeriksaan reflek lutut
(patella)
mintalah ibu duduk dengan tungkainya tergantung bebas dan jelaskan
apa yang akan dilakukan. Rabalah tendon dibawah lutut/ patella. Dengan
menggunakan hammer ketuklan rendon pada lutut bagian depan. Tungkai bawah akan
bergerak sedikit ketika tendon diketuk. Bila reflek lutut negative kemungkinan
pasien mengalami kekurangan vitamin B1.bila gerakannya berlebihan dan capat
maka hal ini mungkin merupakan tanda pre eklamsi.
20
4. Uji Laboratorium
1. Uji Darah Ibu
Darah ibu dapat
di ambil dengan berbagai alasan, secara rutin atau pun dalam keadaan darurat
selama persalinan atau kelahiran. Kisaran normal rujukan untuk hasil uji darah
bisa bervariasi pada berbagai rumah sakit atau laboratorium yang berbeda dan
normalnya di dasarkan pada studi populasi. Kata “normal” memerlikan
kualifikasi. Pengukuran bisa menghasilka harga di antara kisaran rujukan namun
objek bisa “ abnormal”dalam keadan tertentu.
Fungsi Vena
Begitu consent
di peroleh untuk mengambil darah,
tempat dapat dipilih. Fosa antekubital biasanya merupakan tempat pilihan,
tempat vena sefalik, medianus, kubiri, serta basilicayang mudah di capai dan dekat dengan permukaan kulit.ibu harus
mengetahui mengapa darah nya harus di ambil dan kemudian,bisa hasil ya ternyata
berada dalam kisaran normal.darah harus di tempatkan dalam botol yang
tepat(tidak ada kode warna nasional untuk botol darah pada saat ini)dan di
simpan dengan baik sesuai kartu laboraturium dengan akurat dan di kirim ke
laboratorium secepat nya.semua rincian sampel yang di ambil harus dicatat dalam
catatan ibu.
2. Uji Biokimia
Botol darah
litiumheparin
·
Natrium(Na)
secara tidak langsung berhubungan dengan volume air tubuh
·
Kalium(K)
penting untuk aktifitas listrik jantung normal dan konsentrasi yang sangat
tinggi atau rendah berhubungan dengan abnormal litas listrik jantung (seperti
pada fibrilasi ventrikal atau asistole).
3. Uji Fungsi Ginjal
Botol darah litium heparin.
·
Kreatinin
adalah produk ahkir nitrogen metabolisme otot.kreatinin difiltrasi oleh
glomeruli dalam ginjal angka kliren ginjal memberikan pengukuran yang mendekati
angka filtasi glomeruli karena konsentrasi kreatin bisa langsung di ukur dalam
plasma maka merupakan indikator yang berguna mengenai funsi ginjal,terutama
perlu obserpasi berkelanjutaN
21
·
Asam urat
adalah produk ahkir metabolisme protein.peningkatan kadar asam urat
mencerminkan penurunan aliran darah ginjal akibat vasokontriksi.
·
Urea adalah
produk sampah metabolisme yang di exkresi melalui ginjal.
pemeriksaan penunjang laboratorium yabg dapat dilakukan pada
kunjungan antenatal adalah Hemoglobin, hematokrit, kultur untuk gonokus,
protein urin, gula dalam darah , VRDL, apusan serviks dan vagina diulang pada
minggu ke 32 atau sesuai kebutuhan untuk mendeteksi adanya organisme
Clamydia,gonore, herpes simpleks tipe 1 dan 2 dan streptokokus grup B
4.
Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan darah bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu hamil
secara umum.Pemeriksaan darah juga dapat dlakukan dengan pemeriksaan AFP (alpha
fetoprotein).Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui kemungkinan gangguan
saluran saraf tulang belakang dan untuk mendeteksi otak janin.Kadar AFP yang
rendah menunjukkan adanya down syndrome pada janin. Biasanya pemeriksaan AFP dilakukan
pada kehamilan pada usia kehamilan sekitar 15 – 20 minggu.
5.
Uji TORCH (Toksoplasma
Rubella Cytomegalovirus Herpesimpleks)
Dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya parasit seperti TORCH di
dalam tubuh ibu hamil.Infeksi TORCH biasanya menyebabkan bayiterlahir dengan
kondisi cacat atau mengalami kematian. Pemeriksaan TORCH dilakukan dengan
menganalisis kadar imunoglobulinG (Ig G) dan Imunoglobulin M(IgM) dalam serum
ibu hamil.
5.
Pemeriksaan
Emosional Ibu Hamil
Masa kehamilantubuh mengalami perubahan yang
sangat signifikan, begitu pula emosi ibu hamil. Adalah hal yang umum saat hamil seorang ibu
merasakan perubahan perasaan yang sangat beragam.Dari perasaan takut hingga
sedih, hingga senang hanya dalam jarak waktu beberapa menit saja.
22
Saat kehamilan,
hormon wanita akan mengalami pasang surut yang sangat tajam. Jika PMS (Pre
Menstrual Syndrome) yang terjadi setiap sebelum wanita mendapatkan siklus
menstruasi setiap bulan sudah bisa membuat emosi wanita berubah-ubah.
Dalam
masa kehamilan, tubuh mengalami perubahan yang sangat signifikan, begitu pula
emosi. Adalah hal yang umum saat hamil seorang ibu merasakan perubahan perasaan
yang sangat beragam.Dari perasaan takut hingga sedih, hingga senang hanya dalam
jarak waktu beberapa menit saja. Ketika keriaan kehamilan mulai mengena pada
ibu hamil, hidup akan mulai terasa seperti wahana roller coaster.
Trimester
Pertama
Selama
bulan pertama hingga ketiga, suasana emosi ibu hamil biasanya gampang sekali
berubah.Pergolakan emosi menyebabkan Anda sensitif, mudah menangis, gampang
lelah, takut bila terjadi keguguran, lebih merasakan “sakit” daripada
hamil.Perubahan emosi Anda lebih disebabkan adanya aktivitas hormonal yang
meningkat pesat dan sebagian faktor fisik.Misalnya kelelahan, mual,
muntah, morning sickness atau perubahan bentuk tubuh.
Trimester
Kedua
Pada usia
kehamilan ini, emosi Anda jauh lebih baik dan tidak banyak keluhan yang Anda
rasakan seperti pada trimester sebelumnya. Oleh karena itu, periode ini bisa
disebut periode keemasan.Anda mulai bisa menyesuaikan diri dengan perubahan
hormon kehamilan.Selain itu, tidak banyak muncul keluhan-keluhan fisik.Inilah
yang membuat Anda bisa menjalani kehamilan dengan lebih enak dan tidak
sedramatis sebelumnya.
23
Trimester
Ketiga / Akhir
Memasuki
trimester akhir ini, kondisi perut akan semakin besar dan mengakibatkan susah
bergerak, cepat lelah, mudah lupa dan gampang cemas. Emosi kembali sukar untuk
dikendalikanbahkan Anda menjadi lebih sensitif. Tetapi seiring bertambahnya
usia kehamilan, Anda menjadilebih siap mental untuk mempersiapkan persalinan
dan kelahiran buah hati yang telah dinantikan.
Tips
Menghadapi Perubahan Emosi
- Mengetahui perubahan emosi yang Anda rasakan adalah normal dan bisa membantu.
- Berbagi pengalaman dan perasaan dengan pasangan serta menjalin komunikasi yang lebih terbuka.
- Makan makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur juga bisa membantu Anda membentuk pola pikir positif tentang kondisi Anda.
- Mengikuti kelas kehamilan bersama dengan pasangan.
- Berbagi pengalaman dengan orang yang pernah mengalami kondisi serupa dengan Anda.
- Memperbanyak pengetahuan dan informasi tentang kehamilan dari buku, internet, majalah atau sumber lain.
Kenyataan
bahwa si ibu akan membawa kehidupan baru ke dalam dunia membangunkan semacam
kekhawatiran dan ketakutan tersendiri di dalam dirinya. Pertanyaan-pertanyaan
prescription medications pun mulai berkelebat di dalam benaknya; Apakah saya
mampu menjadi seorang ibu yang baik? Apa yang akan terjadi pada hubungan saya
dan pasangan? Bagaimana dengan kehidupan romantisme dan seksual nantinya?
Apakah ukuran tubuh saya akan seperti ini terus? Bagaimana dengan karier saya?
Apakah saya akan berubah menjadi seperti ibu saya atau ibu si dia.
24
Menurut
Susan, memahami efek kehamilan dalam pola pikir seseorang akan membantu Anda
mengatur perubahan emosi. Akan lebih baik pula jika si ibu mengetahui bahwa
tekanan emosional tidak memiliki efek negatif pada kondisi kehamilan.
Pertumbuhan janin di dalam rahim akan cukup kuat dan sehat asalkan terus
dipantau, dijaga, dan dipenuhi kebutuhannya. Meski memang kalangan kesehatan
mengetahui, bahwa stres bisa tetap mempengaruhi si ibu hamil dan janinnya,
namun belum ada indikator pastinya. Kalangan kesehatan saat ini hanya
mengetahui bahwa stres bisa meningkatkan detak jantung dan sang janin bisa
merasakan perubahan ini
Yang mesti
diwaspadakan bukanlah stresnya, tapi apa yang akan Anda lakukan untuk mengatasi
stres tersebut. Apakah Anda akan melakukan hal-hal yang tak sehat untuk si
bayi, misal, mengkonsumsi makanan tidak sehat, dan sebagainya.
Supaya
tidak membahayakan diri dan kehamilannya, berikut adalah strategi-strategi yang
bisa Anda lakukan untuk mengatasi rasa kegelisahan saat kehamilan:
Memahami
bahwa apa yang Anda rasa adalah normal.
- Percaya pada emosi dan tingkatkan kepercayaan pada diri sendiri.
- Usahakan untuk terus berkomunikasi dengan pasangan.
- Dapatkan dukungan dari teman, keluarga, dokter, atau komunitas lainnya.
- Jangan mencoba menjadi pahlawan dalam hal apa pun. Cukup lakukan yang terbaik, dan selalu prioritaskan kesehatan Anda dan janin.
- Perbanyak pengetahuan tentang apa yang terjadi pada tubuh Anda, dan persenjatai diri Anda dengan mengetahui kemungkinan apa yang akan terjadi di depan nanti.
- Ikuti latihan-latihan relaksasi, seperti yoga dan meditasi.
- Lepaskan tekanan dengan melakukan latihan yang aman tapi tetap enerjik, seperti berjalan, berenang, dan berdansa kecil.
25
- Dengarkan lagu favorit atau membaca buku-buku inspiratif.
- Jika memungkinkan, coba cari spa yang menawarkan pijatan khusus untuk ibu hamil.
- Berendam dalam air hangat selama air ketuban belum pecah masih dianggap aman. Jika memungkinkan, cobalah untuk berendam dalam air hangat untuk melepaskan ketegangan
- Pelajari teknik relaksasi lewat buku atau dengan mengambil kelas-kelas khusus.
- Konsumsi makanan seimbang dan bernutrisi.
- Simpan dan catat kegiatan-kegiatan harian di dalam buku harian.
- Manjakan diri dengan makanan-makanan yang menyenangkan, seperti es krim atau cokelat berkualitas tinggi.
- Jika Anda masih merasakan rasa sendu tak menentu selama kehamilan, ada baiknya Anda menemui dokter khusus untuk mendapatkan perawatan tepat.
Pengkajian janin
Pada janin yang perlu dikaji adalah gerakan janin, denyut jantung
janin, dilakukan setelah UK 12 minggu, tafsiran berat janin, letak dan
persentasi, engagement (masuknya kepala ke panggul), kehamilan kembar /
tunggal.
Perkiraan berat janin meningkat keakuratannya melalui pengukuran
diameter biparetal pada pemeriksaan ultrasonografi.Kemungkinan adanya retardasi
pertumbuhan janin, kehamilan kembar, dan ketidakakuratan taksiran partus dapat
diketahui melalui pemeriksaan ultrasonografi.
Status kesehatan janin dievaluasi setiap kunjungan.Ibu diminta
menjelaskan gerakan janin.
Kesimpulan
- Asuhan antenatal adalah suatu program terencana berupa observasi, edukasi, dan penanganan medis pada ibu hamil, untuk memperoleh suatu proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan.
- Pengkajian maternal meliputi:
26
Wawancara:
1.
dentitas pasien
2.
Keluhan utama
3.
Riwayat kehamilan
sekarang
4.
Riwayat penyakit dahulu
5.
Riwayat penyakit
keluarga
6.
Riwayat khusus obstetric
dan ginekologi
7.
Riwayat sosial / ekonomi
- Pemeriksaan fisik
1.
Perhatikan tanda – tanda
tubuh yang sehat
2.
Pengukuran tinggi badan
dan berat badan
3.
Pemeriksaan tekanan
darah
4.
Pemeriksaan dari ujung
rambut sampai ke ujung kaki
5.
Pemeriksaan leopold I,
untuk menentukan bagian janin yang berada dalam fundus uteri
6.
Pemeriksaan Leopold II,
untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi uterus.
7.
Pemeriksaan Leopold III,
untuk menentukan bagian janin apa yang berada pada bagian bawah.
8.
Pemeriksaan Leopold IV,
untuk menentukan presentasi dan “engangement”.
9.
Pemeriksaan denyut
jantung janin.
10.
pemeriksaan punggung
dibagian ginjal
11.
Pemeriksaan genetalia
12.
Distansia tuberan
13.
Konjugata eksterna
(Boudeloge)
14.
Pemeriksaan panggul
15.
Pemeriksaan ektremitas
bawah
16.
Pemeriksaan reflek lutut
(patella)
a.
Ketika
Janin Bergerak...
“ Akrobat”
dirahim yang luas
Memasuki
trimester kedua, tepatnya pada bulan keempat atau kelima, embrio mulai aktif
bergerak dan menendang dinding perut Ibu dibantu oleh adanya cairan ketuban
didalam rahim yang memudahkan janin mengambang kesana kemari, hanya dihubungkan
dengan tali pusar ke ari-ari (uri,plasenta) yang menempel di dinding rahim
Ibunya.
27
Gerakannya mulai terasa
Seiring
pertumbuhan usia kehamilan, rahim mulai sempit, gerakan janin ini akan sangat
dirasakan Ibu hamil. Selain itu, karena rongga bagian atas lebih luas dibanding
bagian bawahnya, janin cenderung meletakkan kakinya diatas agar lebih leluasa
bergerak dan kepalanya menukik kearah rahim.
b. Denyut jantung janin
Dengan
menggunakan stetoskop monoral (stetoskop obstetric) untuk mendengar DJJ dapat
terdengar pada bulan 4-5.Walaupun dengan ultrasound (doptone) sudah dapat
didengar pada akhir bulan ke-3.
Frekuensinya
lebih cepat dari B.J orang dewasa ialah antara 120-140/menit. Karena badan anak
dalam kypose dan di depan dada terdapat lengan anak maka B.J. paling jelas
terdengar di punggung anak dekat pada kepala.
Pada
presentasi biasa (letak kepala) tempat ini kiri atau kanan di bawah pusat.Jika
bagian-bagian anak belum dapat ditentukan, maka B.J. harus dicari pada garis
tengah di atas sympisis.
Yang
dapat diketahui dari bunyi jantung janin adalah :
1. Dari adanya detak jantung janin:
· tanda pasti
kehamilan
· anak hidup
2. Dari tempat bunyi jantung janin terdengar:
· presentasi anak
· positio
anak(kedudukan punggung)
· sikap anak
(habitus)
· adanya anak
kembar
Kalau bunyi jantung terdengar kiri atau kanan di
bawah pusat,maka presentasinya kepala,kalau
terdengar kiri kanan setinggi atau di atas pusat,maka presentasinya bokong
(letak sungsang).
Kalau bunyi jantung terdengar sebelah kiri,maka punggung
sebelah kiri,kalau terdengar sebelah kanan maka punggung sebelah kanan.Kalau
terdengar di pihak yang berlawanan dengan bagiab-bagian kecil,sikap anak
fleksi.kalau terdengar sepihak dengan bagian-bagian kecil,sikap anak defleksi.
28
Pada anak kembar bunyi jantung terdengar pada 2 tempat
dengan sama jelasnya dan dengan frekwensi yang berbeda(perbedaan lebih dari
10/menit
3. Dari sifat bunyi jantung anak:
dari sifat bunyi jantung anak kita dapat mengetahui
keadaan anak.anak yang dalam keadaan sehat bunyi jantung nya teratur dan
frekwensinya antara 120-140 permenit.
Kalau bunyi jantung kurang dari 120/menit atau lebih dari
160/menit atau tidak teratur, maka anak dalam keadaan asphyxia (kekurangan
oksigen).
Cara menghitung DJJ adalah dengan mendengarkan 3x5 detik
dikalikan dengan 4. Contohnya :
5 detik
|
5 detik
|
5 detik
|
Kesimpulan
|
11
|
12
|
11
|
- 4 (11+
12 +11) = 136/menit. Teratur dan janin baik.
|
10
|
14
|
9
|
- 4 (10 + 14 + 9) = 132/m. Tak teratur dan janin
asphyxia
|
8
|
7
|
8
|
- 4 (8 + 7 + 8) = 92/m. Tak teratur dan janin asphyxia.
|
. Non
stress test (NST)
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai hubungan gambaran
DJJ dan aktivitas janin. Cara pemeriksaan ini dikenal juga dengan nama
aktokardiografi, atau fetal activity acceleration determination (FAD; FAAD).
Penilaian dilakukan terhadap frekuensi dasar DJJ, variabilitas, dan timbulnya
akselerasi yang menyertai gerakan janin.
Tehnik pemeriksaan NST : 1. Pasien berbaring dalam posisi
semi-Fowler, atau sedikit miring ke kiri. Hal ini berguna untuk memperbaiki
sirkulasi darah ke janin dan mencegah terjadinya hipotensi. 2. Sebelum
pemeriksaan dimulai, dilakukan pengukuran tensi, suhu, nadi, dan frekuensi
pernafasan ibu. Kemudian selama pemeriksaan dilakukan, tensi diukur setiap
10-15 menit (hasilnya dicatat pada kertas KTG). 3. Aktivitas gerakan janin
diperhatikan dengan cara: · Menanyakan kepada pasien. · Melakukan palpasi
abdomen. · Melihat gerakan tajam pada rekaman tokogram (kertas KTG). 4. Bila
dalam beberapa menit pemeriksaan tidak terdapat gerakan janin, dilakukan
perangsangan janin, misalnya dengan menggoyang kepala atau bagian janin
lainnya, atau dengan memberi rangsang vibro-akustik (dengan membunyikan bel,
atau dengan menggunakan alat khusus untuk keperluan tersebut). 5. Perhatikan
frekuensi dasar DJJ (normal antara 120 – 160 dpm). 6. Setiap terjadi gerakan janin diberikan tanda pada kertas
KTG.Perhatikan apakah terjadi akselerasi DJJ (sediktinya 15 dpm). 7. Perhatikan
variabilitas DJJ (normal antara 5 – 25 dpm). 8. Lama pemeriksaan sedikitnya 20
menit.
29
Interpretasi
NST
1.
Reaktif:
· Terdapat gerakan janin sedikitnya 2 kali dalam 20 menit,
disertai dengan akselerasi sedikitnya 15 dpm.
· Frekuensi dasar djj di luar gerakan janin antara 120 – 160
dpm.
· Variabilitas
djj antara 5 – 25 dpm.
2. Non-reaktif:
· Tidak terdapat gerakan janin dalam 20 menit, atau tidak
terdapat akselerasi pada gerakan janin.
· Frekuensi dasar
djj abnormal (kurang dari 120 dpm, atau lebih dari 160 dpm).
· Variabilitas djj kurang dari 2 dpm.
3. Meragukan:
· Gerakan janin kurang dari 2 kali dalam 20 menit, atau
terdapat akselerasi yang kurang dari 15 dpm.
· Frekuensi dasar djj abnormal.
· Variabilitas djj antara 2 – 5 dpm.
Hasil NST yang reaktif biasanya diikuti dengan keadaan
janin yang baik sampai 1 minggu kemudian (spesifisitas 95% – 99%). Hasil NST
yang non-reaktif disertai dengan keadaan janin yang jelek (kematian perinatal,
nilai Apgar rendah, adanya deselerasi lambat intrapartum), dengan sensitivitas
sebesar 20%. Hasil NST yang meragukan harus diulang dalam waktu 24 jam.
Oleh karena rendahnya nilai sensitivitas NST, maka setiap
hasil NST yang non-reaktif sebaiknya dievaluasi lebih lanjut dengan contraction
stress test (CST), selama tidak ada kontraindikasi.
D. Amniosentesis
Amniosintesis
adalah metode untuk mendapatkan cairan amnion dengan memasukkan trocar halu dan
kanula yang steril ke dalam cavitas amnii melewati dinding abdomen dan dinding
uterus.Sel-sel fetus dilepaskan kedalam amnion dan dapat dikaji untuk penentuan
jenis kelamin dan kesehatan fetus.Untuk alasan yang sudah jelas, maka letak
plasenta harus ditetapkan sebelum amniosentesis.
30
Kajian-kajian
berikutnya akan dilakukan pada specimen cairan yang di aspirasi antara umur
kehamilan 14 sampai 18 minggu. Hasil analisis biasanya baru diperoleh setelah
paling cepat 3 minggu.Dan uji dagnostik yang lebih baru telah dirancang untuk
menghindari hasil yang terlalu lama ini.
Prenatal Diagnosis
• Diagnosis kelainan janin
• Manifestasi penyakit atau cacat tubuh dapat terjadi sejak
masa janin atau setelah lahir
• Kelainan genetik atau non genetik
Indikasi
Diagnosis Prenatal
•
Hanya dilakukan untuk penyakit yang
menyebabkan sakit berat atau kecacatan (mental
fisik) pada anak yang tidak dapat diobati secara optimal
• Kelainan yang menyebabkan sakit berat/ fatal pada ibu hamil
Prediksi
Resiko Kelainan Janin
• Ibu usia lanjut
• Riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
• Latar belakang etnik dengan frekuensi penyakit keturunan
yang tinggi
• Riwayat kelainan kromosom atau cacat bawaan pada anak
terdahulu
31
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan
kehadirat Allajh SWT, karena berkat dan rahmat-Nya kami di beri kemudahan untuk menyelesaikan
makala ini yang membahas tentang ‘’ Melakukan Asuhan Kehamilan ‘’.
Makala ini
penulis banyak mengalami hambatan dan kesulitan. Namun, berkat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga kami dapat menyelesaikan makala ini
dengan waktu yang telah di tentukan .Sehubungan dengan hal tersebut, penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan
pengarahan serta dukungan semangat pada kami.
Akhir kata,
penulis berharap kiranya makala Asuhan Kebidanan ini tidak hanya berguna bagi
pengetahuan penulis saja, akan tetapi dapat pula di manfaatkan dan sebagai
pengetahuan rekan sejawat.
Penulis
ii
DAFTAR PUSTAKA
Vicky C. Asuhan
Kebidanan Persalinan dan Kelahiran.Jakarta. EGC, 2006.
W, Hanifa,
abdul, dkk. 1989. ILMU BEDAH KEBIDANAN. Jakarta; PT Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo.Daftar Pustaka
S,
Sulaiman. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung; ELEMAN
M.D., Susan Warhus. 2009. Darn Good Advice Pregnancyda
Emosi masa kehamilan. Jakarta.
32
DAFTAR ISI
Halaman judul
……………………………………………………………………………………………………………… i
Kata pengantar
……………………………………………………………………………………………………………. ii
Daftar isi
……………………………………………………………………………………………………………………… iii
Asuhan kehamilan kunjungan awal ……………………………………………………………………………..
1
Tujuan Kunjungan
………………………………………………………………………………………………………. 2
Pemeriksaan fisik
………………………………………………………………………………………………………… 6
Pemeriksaan Panggul
…………………………………………………………………………………………………. 13
Pemeriksaan laboratorium
…………………………………………………………………………………………. 21
Pengkajian emosipnal ……………………………………………………………………………………………… 22
Pengkajian janin
………………………………………………………………………………………………………… 26
Gerakan Janin
…………………………………………………………………………………………………………..
27
DJJ ………………………………………………………………………………………………………………………….. 28
Non Setress Test
…………………………………………………………………………………………………….
29
Amnion
…………………………………………………………………………………………………………………… 30
MELAKUKAN ASUHAN KEHAMILAN
DISUSUN OLEH KEL. 9
TRI WIDAYANI
SUNDARI
SUSTINALITI
TRI DEWI MURYANI
PROGRAM STUDY D4
KEBIDANA UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
20012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar