MAKALAH
ANATOMI
ANATOMI
REPRODUKSI WANITA
Disusun Oleh :
MUHAMMAD
SATRIA ERLANGGA SINUM
11310241
Kelompok:
22
FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2011/2012
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah “Anatomi
Reproduksi Wanita ” dengan baik tanpa halangan apapun.
Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti
mempunyai kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan
itu,sehingga apa yang tertulis dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
walaupun penulis usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis dengan
senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi menjadi
lebih sempurna.Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala
jasa, kebaikan-kebaikan, serta bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya
dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.
DAFTAR ISI
HALAMAN
JUDUL
KATA
PENGANTAR....................................................................................... i
DAFTAR
ISI..................................................................................................... ii
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan
Masalah ....................................................................................... 1
C.
TUJUAN..................................................................................................... 1
D. MOTODE
PENGUMPULAN DATA......................................................... 1
BAB
II
ANATOMI
A.
Alat reproduksi luar....................................................................................... 1
B.
Alat reproduksi dalam ................................................................................... 3
C. Anatomi Pelvis .............................................................................................. 7
D. Vertebral Lumbalis......................................................................................... 12
BAB
III
FISIOLOGI
A. Fisiologi Haid................................................................................................ 13
A. Fisiologi Haid................................................................................................ 13
B.
Ovulasi.......................................................................................................... 14
BAB
IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 15
B. Saran............................................................................................................ 15
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Petugas medis dan paramedis yang akan berkecimpung
dalam bidang kebidana haruslah mempelajari dan mendalami susunan anatomi dan
fisiologi alat – alat kandungan / alat reproduksi wanita, maka perubahan –
perubahan yang terjadi selama kehamilan akan mudah dipellajari.
Oleh karena itu, agar dapat mendalami susunan anatomi
alat reproduksi wanita. Serta mengetahui perubahan yang terjadi selama
kehamilan, penulis membuat makalah yang berjudul “ Anatomi Fisiologi Reproduksi
wanita “
B.
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis angkat dari makalah “
Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita “
yaitu :
1.
Bagaimana Susunan Anatomi Alat Reproduksi Wanita ?
2.
Bagaimana Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ?
C.
Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah
yaitu :
Mengetahui susunan anatomi dan fisiologi
reproduksi wanita
D.
Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang di gunakan dalam makalah ini :
Metode
literature atau Metode pustaka
Metode ini
kami gunakan berdasarkan hasil laporan yang kami peroleh dari sumber bacaan dan
informasi dari internet.
BAB II
ANATOMI
ALAT-ALAT
REPRODUKSI WANITA
Alat
reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
1.
Alat
reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :
Dalam arti
sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam
posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
2. Alatreproduksi dalam ( genetalia
interna )
A.
Alat Reproduksi Luar
1.Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong ,
berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai
ke belakang di batasi perineum.
- Labia Majora ( Bibir Besar Kemaluan )
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
-
Labia Minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga dijumpai Frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenda
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga dijumpai Frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenda
-
Mons Veneris (Tundun )
Daerah yang menggantung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan ( pubes ) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini akan tumbuh membentuk sudut lengkung, sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.
Daerah yang menggantung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan ( pubes ) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini akan tumbuh membentuk sudut lengkung, sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.
-
Vestibulum
Terletak di bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli mayor ( kelenjar bartholini ) dan kelenjar vestibulum minor.
Terletak di bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli mayor ( kelenjar bartholini ) dan kelenjar vestibulum minor.
-
Introitus Vagina
Adalah pintu masuk vagina.
Adalah pintu masuk vagina.
-
Hymen ( Selaput Dara )
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula hymen atau sisa hymen.
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula hymen atau sisa hymen.
-
Perineum
Terletak diantara vulva dan anus.
Terletak diantara vulva dan anus.
2. OUE (
Orifisium uretra eksterna / Lubang kemih )
Adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
Adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
3. Klitoris
( Kelentit )
Identik dengan penis pada pria, kira – kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
Identik dengan penis pada pria, kira – kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.
Gambar Alat Reproduksi Wanita
Luar ( Genetalia feminina eksterna )
B. Alat Reproduksi Dalam
a. Sepasang
Ovarium ( Indung Telur )
Terdapat dua indung telur, masing – masing di kanan
dan di kiri Rahim, dilapisi mesovarium dan tergantung di belakang lig. Latum.
Bentuknya seperti buah almon., sebesar ibu jari tangan ( jempol ) ukuran 2,5 –
5 cm 0,6 – 1 cm. indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium,
lig. Ovarika, lig. Infundibulopelvikum. Merupakan alat reproduksi yang setelah
dewasa menghasilkan ovum ( telur ). Berfungsi sebagai kelenjar endokrin (
menghasilkan estrogen dan progresteron ). Juga berperan dalam mengatur siklus
haid. Strukturnya terdiri dari :
-
Korteks / kulit
Ø Tunika
albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
Ø Jaringan
ikat di sela – sela jaringan lain
Ø Stroma,
folikel primordial, dan folikel de graf
Ø Sel – sel
Warthard
-
Medulla / inti atau zona vaskulosa terdiri dari :
Ø Stroma
berisi pembuluh darah
Ø Serabut
saraf
Ø Beberapa
otot polos
Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan
mengeluarkan sel telur kira – kira 400 butir.
b.
Vagina ( Liang Senggama )
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan
rahim, terletak diantara saluran kemih dan liang dubur. Di bagian ujung tasanya
terletak mulut Rahim. Ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding belakang 10
cm. bentuk dinding dalamnya berlipat – lipat,, disebut rugae sedangkan
ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding
vagian terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat.
Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral
kiri dan kanan, forniks anterior, dan forniks posterior. Suplai darah vagina
diperoleh dari arteria uterine, arteria vesikalis inferior, arteria
hemoroidalis mediana, dan arteria pudendus interna. Fungsi penting dari vagina
ialah sebagai :
(a) Saluran
keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari Rahim,
(b) Alat
untuk sanggama,
(c) Jalan
lahir pada waktu bersalin.
c.
Uterus / Histera / Hister (
Rahim )
Merupakan organ otot berdinding tebal dan berongga (
cavum ). Bentuk, besar, letak, dan susunan uterus berbeda – beda tergantung
pada umur, organ sekitarnya dalam keadaan hamil. Terletak pada rongga panggul
antara vesika urinaria dengan colon sigmoid dan rectum. Uterus ini sendiri
berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi, Sebagai tempat
perkembangan dan memberi makan pada janjn yang sedang berkembang. Dengan vagina
termasuk jalan lahir lunak.
Bagian – bagian uterus antara lain :
-
Fundus Uteri
-
Corpus Uteri
-
Isthmus Uteri
-
Serviks Uteri
Bagian dinding uterus secara historik terdiri dari 3 bagian yaitu;
-
Lapisan serosa ( lapisan peritoneum ), di luar
-
Lapisan otot ( lapisan myometrium ), di tengah
-
Lapisan mukosa ( lapisan endometrium ), di dalam
Sikap dan letak Rahim dalam rongga panggul terfiksasi
dengan baikk karena disokong dan dipertahankan oleh,
-
Tonus rahim itu sendiri
-
Tekanan intra abdominal
-
Otot – otot dasar panggul
-
Ligament – ligament
Ø Lig.
Cardinal kanan dan kiri ( mackendort)
Ø Lig. Sakro
uterine
Ø Lig.
Rotundum
Ø Lig. Latum
Ø Lig.
Infundibulo pelvikum
Letak Rahim dalam keadaan fisiologis adalah
anteroflesi. Letak – letak lainya adalah antefleksi ( tengadah ke belakang ),
retrofleksi ( tengadah ke belakang ), anteversi ( terdorong ke depan ),
retroversi ( terdorong ke belakang ), suplai darah rahim dialiri oleh artteri
uterine yang berasal dari arteri ilikaka interna ( a.hipogastrika ) dan arteri
ovarika.
Fungsi rahim
adalah :
a.
tempat tumbuh janin berkembang.
b.
berkontraksi terutama sewaku bersalin dan sesudah bersalin.
c.
berfungsi waktu siklus haid
d.
Tuba Uterina (
Saluran Telur )
Adalah saluran telur yang keluar dari korpus rahim
kanan dan kiri, panjangnya 12 – 1 cm, diameter 3 – 8 mm. bagian luarnya
diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum.
Bagian dalam dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk
menyalurkan telur hasil konsepsi.
Saluran
telur terdiri dari empat bagian :
-
Pars interstisialis (intramuralis),
-
Pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit,
-
Pars ampularis,, di mana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi,
-
Infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. Di ujung
infundibulum teredapat umbai – umbai (fimbriae) yang berguna untuk menangkap
sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi
saluran telur adalah :
a.
sebagai saluran telur.
b.
menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur.
c.
tempat terjadinya pembuahan (konsepsi = fertilisasi)
Gambar Alat Reproduksi Wanita
Dalam( Genetalia feminina interna )
C . ANATOMI
PELVIS
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di
sebelah dorsokaudal terhadap abdomen danmerupakan daerah peralihan dari batang
tubuh ke extremitas inferior. Pelvis bersendi dengan vertebralumbalis ke-5 di
bagian atas dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang
sesuai.Pelvis dibatasi oleh dinding yang dibentuk oleh ulang, ligamentum, dan
otot. Cavitas pelvis yangberbentuk seperti corong, memberi tempat kepada
vesicaurinaria, alat kelamin pelvic, rectum,pembuluh darah dan limfe, dan
saraf.
A. Kerangka Pelvis
Kerangka pelvis terdiri dari:
• Dua os
coxae yang masing
-masing
dibentuk oleh tiga tulang : os ilii, os ischii, dan os pubis.
• Os sacrum
• Os
coccyges
a.
Os Sacrum
Os sacrum terdiri dari lima
vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang berbentuk baji yangcekung
kea rah anterior. Pinggir atas atau basis ossis sacri bersendi dengan vertebra
lumbalis V. Pinggirinferior yang sempit bersendi dengan os coceygis. Di lateral,
os sacrum bersendi dengan kedua os coxaemembentuk articulation sacroiliaca.
Pinggir anterior dan atas vertebra sacralis pertama menonjol kedepan sebagai
batas posterior apertura pelvis superior, disebut promontorium os sacrum,
yangmerupakan bagian penting bagi ahli kandungan untuk menentukan ukuran
pelvis. Foramina vertebraliabersama-sama membentuk canalis sacralis.Canalis
sacralis berisi radix anterior dan posterior nervi lumbales, sacrales, dan
coccygeus filumterminale dan lemak fibrosa.
b.
Os Coccygis
Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior.
Tulang ini terdiri dari empat vertebra rudimenteryang bersatu membentuk tulang
segitiga kecil yang basisnya bersendi dengan ujung bawah sacrum.Vertebra
coccygea hanya terdiri atas corpus, namun vertebra pertama mempunyai
processustransverses rudimenter dan cornu coccygeum. Cornu adalah sisa
pediculusdan processus articularis superior yang menonjol ke atas untuk
bersendi dengan cornu sacrale.
c.
Os inominatum (tulang panggul)
Tulang ini terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu:
ilium, iskium, dan pubis. Saat dewasa tulang-tulangini telah menyatu selurunya
pada asetabulum.
• Ilium :
batas atas tulang ini adalah Krista iliaka.
Krista
iliaka berjalan ke belakang dari spina iliaka anterior superior menuju spina
iliaka posteriorsuperior. Di bawah tonjolan tulang ini terdapat spina
inferiornya. Permukaan aurikularis iliumdisebut permukaan glutealis karena
disitulah pelekatan m. gluteus. Linea glutealis inferior, anterior,dan
posterior membatasi pelekatan glutei ke tulang. Permukaan dalam ilium halus dan
berongga
membentuk
fosailiaka. Fosailiaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus. Permukaan
aurikularisilium berartikulasi dengan sacrum pada sendi sakro iliaka (sendi
sinovial)Ligamentum sakro iliaka posterior, interoseus, dan anterior memperkuat
sendi sakro iliaka. Lineailiopektinealis berjalan di sebelah anterior permukaan
dalamilium dari permukaan aurikularis menuju pubis.
• Iskium :
terdiri dari spina di bagian posterior yang membatasi insisura iskiadika mayor
(atas) dan
minor(bawah).
Tuberositas iskia adalah penebalan bagian bawah korpus iskium yang menyangga
berat badansaat duduk. Ramus iskium menonjol kedepan dari tuberositas ini dan
bertemu serta menyatu denganramus pubis inferior.
·
Pubis : terdiri dari korpus serta rami pubis superior
dan inferior. Tulang ini berartikulasi dengan tulangpubis di tiap sisi simfisis
pubis. Permukaan superior dari korpus memiliki krista pubikum dan
tuberkulumpubikum. Foramen obturatorium merupakan lubang besar yang dibatasi
oleh rami pubis dan iskium.d. Plevis major (panggul besar, pelvis spurium)
·
Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior
(aditus pelvis)
·
Terbuka dan melebar pada ujung atasnya dan harus
dipikirkan sebagai bagian cavitas abdominalis.
·
Melindungi isi ab
·
domen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu
menyokong uterusgravidarum.
·
Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu
menuntun janin masuk ke pelvis minor.
·
Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah
lateral oleh fossa iliaca dextra
·
dan fossa iliakasinistra, dan kearah dorsal oleh
vertebra L. S dan vertebra S1.e. Pelvis minor (panggul kecil, pelvis verum)
·
Berada antara aperture pelvis superior dan aperture
pelvis inferior (exitus pelvis)
·
Merupakan lokasi visera pelvis (misalnya vesica urinaria)
·
Dibatasi oleh permukaan dalam os coxae, os sacrum, dan
os coccygis.
·
Ke bawah dibatasi oleh diaphragma pelvis
·
Pelvis minor mempunyai pintu masuk, pintu keluar, dan
sebuah cavitas.
·
Pelvis minor merupakan saluran tulang yang harus
·
dilalui oleh janin padaproses persalinan.
B. Sendi
(Articulatio) dan Ligamen Pelvis
Ada 4 sendi pelvis, yaitu:
·
Dua articulation sacroiliaca
·
Symphisis pubis
·
Articulation sacrococcygea
a.
Dua Articulatio Scaro iliaca
Articulation sacroiliaca kanan dan kiri terletak di
anara corpus vertebrae sacralis ke-1 dan ke-2 dan facies articularis ilium pada
kedua sisi. Karena berat tubuh dihantarkan lewat pelvis, maka sendi-sendi ini
dapat mengalami tekanan yang berat. Permukaan sacrum dan ilium mempunyai banyak
tonjolan dan cekungan yang saling mengunci seperti jigsaq puzzle dan dengan
demikian memberikan kestabilan pada sendi tersebut sesuai dengan kebutuhan,
karena terdapat sedikit gerakan sinovia pada setinggi vertebra sacralis
ke-2.Ligamenta sacroiliaca yang kuat mengelilingi sendi ini. Ligament
sacrospinosa dan sacrotuberosa menghubungkan sacrum dan os coxae.Ligament
sacrotuberostum terentang dari tepi baah sacrum sampai tuber
ischiadicum.Ligament sacrospinosum terentang dari tepi bawah sacrum sampai
spina ischiadicum.Semua ligamentum tersebut secara normal membantu membatasi
gerakan sacrum.
b.
Symphisis Pubis
Adalah articulation cartilaginosa sekunder yang
panjangnya kira-kira 4 cm. facies articularis dari corpus ossis pubis ditutupi
oleh kartilago hialin, dan suatudiscus cartilaginosa yang menggabungkan kedua
corpora tersebut. Ligamentum pubicum mengelilingi sendi tersebut dan hanya
dapat melakukan gerakan yang minimum.
c.
Articulatio Saccrococcygea
Merupakan articulation cartilaginosa sekunder dibentuk
oleh tepi bawah sacrum dan tepi atas coccyx. Sendi ini dikelilingi dan ditopang
oleh ligamentum sacrococcygeum dan dapat melakukan fleksi dan ekstensi yang
merupakan gerakan pasif saatdefekasi dan melahirkan.Ligamentum poupart juga
disebut ligamentum inguinale terentang antara spina iliaca anterior superior
dan corpus ossis pubis.Membrane obturatoria: Membrana obturatoria menutup
foramen obturatorium dan padanya terdapat celah sempit untuk lewat pembuluh
darah, saraf dan pembuluh limfatika.Semua sendi ini dapat bertambah keluasan
gerakannya selama kehamilan karena terjadi elastisitas (kelenturan) ligament
yang memperkuat sendi tersebut akibat adanya hormone relaksin.
C. Struktur Dinding Pelvis
Dinding
pelvis dapat dibedakan atas dinding ventral, dua dinding lateral, dinding
dorsal, dan sebuah dasar pelvis.Dinding pelvis ventral. Dinding pelvis ventral
pertama-tama dibentuk oleh keduacorpus ossis pubis dan ramus ossis pubis serta
symphisis pubica.Dinding-dinding Pelvis Lateral. Dinding-dinding pelvis lateral
memiliki kerangkatulang yang dibentuk oleh bagian-bagian os coxae. Musculus
obturator internus menutupi hampir seluruh dinding-dinding ini. Medial terhadap
musculus obturator internus terdapat nervus obturatorius dan pembuluh
obturatoria, dan cabang lain dari pembuluh iliaca interna. Masing-masing
musculus obturator internus meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum
minus dan melekat pada femur (os femoris).
Dinding
Pelvis Dorsal. Dinding pelvis dorsal dibentuk oleh sacrum, bagian-bagianos
ischii yang berdekatan, dan articulation sacro-iliaca serta ligamenta
sacroiliaca. Musculus piriformis melapisi dinding ini di sebelah lateral.
Masing-masing musculus piriformis meninggalkan pelvis minor melalui foramen
ischiadicum (sciaticum) majus. Medial terhadap musculus piriformis terdapat
saraf-saraf dari plexus sacralis dan pembuluh iliaca interna serta
cabangnya.Dasar Pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh diaphragma pelvis yang
dibentuk oleh musculus levator ani dan musculus coccygeus serta fascia-fascia
yang menutupi permukaan cranial dan permukaan kaudal otot tersebut.
D. VERTEBRA LUMBALIS
Badan ruas tiap vertebra lumbalis
berbentuk ginjal,foramen vertebra lumbalis berbentuk
segitiga,Prosesus tranversus panjang dan langsing,prosesus spinosus berbentuk segiempat,pendek dan rata mengarah
lurus ke belakang.Fasies prosesusartikularis superior menghadap ke
medial dan fasies artikularil inferior menghadap kelateral.
Cirri –ciri
1.
Korpus besar dan bentuk ginjal
2.
Pediculus kuat dan mengarah kebelakang
3.
Lamina tebal
4.
Foramina vertebralle berbentuk segitiga
5.
Processus tranversus panjang dan langsung
BAB III
FISIOLOGI
ALAT-ALAT
REPRODUKSI WANITA
Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa
istirahat, belum berfungsi dengan baik.setelah akil baliq,maka terjadilah
perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Pubertas tercapai pada
usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan ,
bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan
adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk
suatu kehamilan. Peristiwa penting tersebut di tandai dengan datangnya
haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam rahim. Selain itu , pada
ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara ) bertambah
besar, panggul dan pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini
mempunyai bentuk khas wanita. Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri
mulai memasuki kurun waktu reproduktif, artinya masa mendapatkan keturunan yang
berlangsung kira – kira 30.
Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche.
Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam masa Klimakterium yang terjadi
secara berangsur – angsur di mana haid akan menjadi tidak teratur, lalu
akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini di
sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis
ini di atur oleh Serebrom, Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks
Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya.
A.
Fisiologi Haid
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur
mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang
menyebutnya Mensis, Mentruasi, datang Bulan,kain kotor,atau Period.
Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara
teratur untuk mernerima ovum yang di buahi setelah terjadinya ovulasi ,
keadaan ini di kontrol oleh Hormon hormon yang dapat di deteksi dalam air Kemih
yang di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur kadar Estriol dan
Pregnandiolnya.
Hormon –
hormon Siklus Haid
:
§ FSH (
folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.
§ Estrogen di
hasilkan oleh ovarium
§ LH (
luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan
§ Progesteron
dikeluarkan oleh indung telur.
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan
Estrogen, selaput lendir rahim ( endometrium ) menjadi semakin tebal. Bila
terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih
tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan dengan
itu, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan
persiapan – persiapan supaya sel telur yang telah di buahi dapat bersarang.
Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium ini terkelupas dan terjadi
perdarahan yang disebut haid.
B.
OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )
Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari
indung telur perlu kita ketahui untuk menentukan masa / hari subur seorang
wanita, karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila sanggama ( koitus )
dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira – kira 14
hari sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain, diantara dua haid yang
berurutan, indung telur akan mengeluarkan ovum, setiap kali suatu dari ovarium
kanan dan lain kali dari ovrium kiri.
Cara
menentukan adanya ovulasi :
§ Biopsi
endometrium
§ Suhu basal
badan
§ Sitologi
vaginal
§ Getah
serviks
§ PH getah
vagina, dan
§ Endoskopi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
Alat reproduksi luar ( genetalia
eksterna ) :
Dalam arti
sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam
posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
Alatreproduksi
dalam ( genetalia interna)
B.
Saran
Saran penulis untuk para
pembaca :
Untuk mengerti perubahan – perubahan yang terjadi
selama kehamilan, pembaca lebih mendalami susunan anatomi dan fisiologi
reproduksi wanita
DAFTAR PUSTAKA
Muchtar,rustman.1998.Sinopsis
Obstetri.Jakarta:EGC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar