Kamis, 19 Juli 2012

HEMETURIA


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

panik merupakan reaksi pertama seseorang saat mendapati darah dalam urine. Hal initentu saja beralasan karena kondisi tersebut bisa jadi indikasi adanya penyakit tertentu.Menurut spesialis urologi dr Eddy Sunarno, SpU dari Rumah Sakit Balikpapan Husada (RSBH),kencing darah baik yang kelihatan secara nyata ataupun yang hanya dapat dilihat denganmikroskop dalam bahasa medisnya disebut Hematuria. Penyebab hematuria dapat disebabkanoleh kelainan di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran kencing, tumor jinak atautumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.
 Ditambahkan, nyeri yang menyertai hematuria dapat berasal dari nyeri di salurankemih bagian atas berupa kolik atau gejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah. Gejala khasdari hematuria yang disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandung kencing adalah hematuriayang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai rasa nyeri. Lebih lanjut dikatakan, kencing darahmerupakan pertanda dari penyakit yang perlu segera ditindak lanjuti secara serius. Untuk itu,disarankan semua penderita kencing darah rutin melakukan pemeriksaan urine dan mikroskopisyang tujuannya tak lain adalah untuk memastikan adanya sel darah merah dalam urine dantingkat keparahannya. Disebutkan, adapun penatalaksanaan pertama mengatasai hematuria iniadalah dengan melakukan diagnosis masalah primer penyebab hematuria.

B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang dimaksud dengan kelainan hematuria pada urin?
2.Apa yang menyebabkan seseorang terinfeksi hematuria?
3.Apa saja tipe dari hematuria?
4.Bagaimana cara mengatasi hematuria?

C. TUJUAN
1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan kelainan hematuria pada urin2.Untuk mengetahui penyebab seseorang terinfeksi hematuria3.Untuk mengetahui jenis-jenis dari hematuria4.Untuk mengetahui cara mengatasi hematuria.



























BAB II
LANDASAN TEORI

A.           KESEHATAN SECARA UMUM
Pengertian Sehat
Istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal. Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya dikatakan bahwa kendaraannya dalamkondisi sehat. Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa segar dan nyaman.Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara normal.Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaanyang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan. Pengertian sehat tersebut sejalan dengan pengertiansehat menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sebagai berikut: Sehat adalahsuatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Batasankesehatan tersebut di atas sekarang telah diperbaharui, bila batasan kesehatan yang terdahulu ituhanya mencakup tiga dimensi atau aspek, yakni: fisik, mental, dan sosial, maka dalam Undang-Undang N0. 23 Tahun 1992, kesehatan mencakup 4 aspek, yakni: fisik (badan), mental (jiwa),sosial, dan ekonomi.

1. Kesehatan Fisik 
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanyakeluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normalatau tidak mengalami gangguan.
2. Kesehatan Mental
Kesehatan mental atau kesehatan jiwa mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, danspiritual. Pikiran sehat tercermin dari cara berpikir atau jalan pikiran. Emosional sehat tercermin3
 
dari kemampuan seseorang untuk mengekspresikan emosinya, misalnya takut, gembira, kuatir,sedih dan sebagainya.
3. Kesehatan Sosial
Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain ataukelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku, agama atau kepercayan, status sosial,ekonomi, politik, dan sebagainya, serta saling toleran dan menghargai.
4. Kesehatan Ekonomi
Sehat jika ditinjau dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam artimempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong terhadap hidupnyasendiri atau keluarganya secara financial

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesehatan Kita

1.      Faktor pertama:
Gen yang kita warisi dari orang tua kita.Orang lahir sempurna/ normal dan orang yang lahir dengan kekurangan fisik/ mental (Cacat).Apabila kita lahir termasuk dalam kategori kedua, kita harus berusaha memberikan maknakepada kehidupan yang diberikan kepada kita dan tidak mempertanyakan keadilan Tuhan.
2. Faktor kedua: MakananMakanan merupakan faktor penting dalam kesehatan kita. Bayi lahir dari seorang ibu yang telahsiap dengan persediaan susu yang merupakan makanan lengkap untuk seorang bayi. Saat bayitadi tumbuh dan beranjak dewasa, alam pun menyediakan makanan yang sesuai baginya. Merekayang memelihara tubuhnya dengan makanan yang cocok, menikmati tubuh yang benar-benar sehat.
3. Faktor ketiga: Kebiasaan yang kita lakukan sehari-hariBeberapa kegiatan yang mungkin kita lakukan seperti: berolah raga, tidur, merokok, minum, dll.Apabila kita mengembangkan kebiasaan yang bagus dari sejak awal, hal tersebut berpengaruh positif terhadap kesehatan tubuh. Tubuh kita memerlukan tidur, olah raga, dan rutinitas yangsehat dalam jumlah tertentu untuk mempertahankan kesejahteraannya.
4. Faktor keempat: Lingkungan tempat kita hidupSemakin kita hidup dalam lingkungan yang alami, semakin kita menikmati kesehatan kita.Karena kehidupan di bumi hanya memungkinkan apabila terdapat lingkungan yang cocok untuk 
kehidupan.
5. Faktor kelima: Sikap dan kualitas pikiran kitaSetiap pemikiran positif akan sangat berpengaruh, pikiran yang sehat dan bahagia semakinmeningkatkan kesehatan tubuh kita. Tidak sulit memahami pengaruh dari pikiran terhadapkesehatan kita. Yang diperlukan hanyalah usaha mengembangkan sikap yang benar agar tercapai kesejahteraan.

B.           KONSEP SEHAT SAKIT

a.Konsep sehat ( well beings )
1.Perkins (1939), sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara bentuk dan fungsi tubuh dan beberapa factor yang berusaha mempengaruhinya
2.WHO (1957), sehat adalah suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsisecara wajar dengan segala factor keturunan dan lingkungan yang dimiliki.
3.WHO (1974), sehat adalah suatu keadaan yang sempurna dari aspek fisik,mental,socialdan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
4.White (1977), sehat adalah suatu keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda/gejala suatu penyakit/kelainan.

b.Konsep sakit 
1.Perkins(1937),sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpaseseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani, dan social.
2.Raverlyy (1940-an), sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan,agen,danindividu.
3.New Webster Dictionary (1970-an), sakit adalah suatu keadaan yang ditandai dengansuatu perubahan gangguan yang nyata dan normal.
4.WHO (1974), sakit adalah suatu keadaan yang tidak seimbang/sempurna seseorang dariaspek medis, fisik, mental, social, psikologis, dan bukan hanya mengalami kesakitan tapi juga kecacatan

Sehat berarti bukan hanya bebas dari penyakit, tetapi meliputi seluruh kehidupan manusia,termasuk aspek social, psikologis, spiritual, factor-faktor lingkungan, ekonomi, pendidikan, danrekreasi. Sehat merupakan suatu keadaan yang terdapat pada masa tumbuh kembang manusia.Sehat mencakup manusia seutuhnya meliputi aspek fisik, emosi,social, dan spiritual. Setiapindividu dalam masa tumbuh kembang selalu berusaha beradaptasi terhadap berbagai stressor dilingkungan atau tempat dia berada dan bekerja sesuai pola budaya lingkungan setempat.Persepsi seseorang terhadap kesehatan berbeda-beda dipengaruhi oleh latar belakang pendidikandan budayanya.
Sedangkan sakit adalah kegagalan atau gangguan dalam proses tumbuh kembang, gangguanfungsi tubuh dan penyesuaian diri manusia secara keseluruhan atau gangguan salah satu fungsitubuh. Sakit merupakan suatu keadaan dimana seseorang berada dalam keadaan tidak seimbangakibat adanya pengaruh yang datang dari luar atau dari dalam dirinya. Oleh karena pengertiansehat dan sakit tidak terlalu spesifik, para ahli sepakat menggunakan suatu rentang skala untuk mengukur tingkat atau status kesehatan seseorang. Salah satu ukuran yang dipakai adalah Health-illnes continuum atau rentang sehat sakit.




c.Dampak Sakit
Dampak sakit dapat di alami pada individu yang telah mengalami sakit baik di rawat dirumah maupun di rumah sakit . Dampak tersebut dapat terjadi pada individu , keluarga ataumasyarakat . Dampak – dampak tersebut antara lain :

ΓΌ  Pertama , terjadi perubahan peran pada keluarga . Selama sakit , peran dalam keluargaakan mengalami gangguan mengingat terjadinya pergantian peran dari salah satu anggotakeluarga yang mengalami sakit .
ΓΌ  Kedua , terjadinya gangguan psikologi . Keadaan ini dapat mengakibatkan stress( ketegangan ) sampai mengalami kecemasan berat , apabila psikologinya tidak disiapkan dengan baik . Proses terganggunya psikologi ini di awali dengan adanya konflik terhadap dirinya seperti kecemasan , ketakutan dan lain – lain .
ΓΌ  Ketiga , masalah keuangan . Dampak ini jelas akan terjadi karena adanya beberapa pengeluaran keuangan yang sebelumnya tidak di duga selama sakit mengingat biaya perawatan dan obat – obatan cukup mahal .6

ΓΌ  Keempat , kesepian akibat perpisahan . Dampak ini dapat terjadi pada seseorang yangsebelumnya selalu berkumpul dengan keluarga , namun ketika sakit orang tersebut harusdi rawat dan berpisah dari keluarganya .
ΓΌ  Kelima , terjadinya perubahan kebiasaan sosial . Ini jelas terjadi mengingat selama dirumah interaksi dengan lingkungan masyarakat selalu terjadi akan tetapi ketikaseseorang sakit seluruh aktivitas sosialnya akan mengalami perubahan .
ΓΌ  Keenam , tergantungnya privacy seseorang . Privacy seseorang dapat di tunjukan pada perasaa menyenangkan yang merefleksikan tingkat penghargaan seseorang . Perasaanmenyenangkan ini akan mengalami gangguan karena aktivitasnya terbatas dengankehidupan di rumah sakit serta kebutuhannya terganggu sehingga membuat perasaanmenjadi tidak menyenangkan yang mengakibatkan penghargaan sosial sulit di capai .


ΓΌ  Ketujuh , otonomi . Telah di sediakannya kebutuhan bagi pasien di rumah sakitmengakibatkan menurunnya kemampuan aktivitas pasien karena keadaan untuk mandiridan mengatur sendiri sulit di capai sehingga pasien akan selalu memiliki ketergantungan .
ΓΌ  Kedelapan , terjadi perubahan gaya hidup . Adanya peraturan serta ketentuan dari rumahsakit khususnya prilaku sehat serta aturan dalam makanan , obat dan aktivitas agar seseorang akan mengalami perubahan dalam gaya hidupnya yakni selalu hati – hati danmenghindari hal – hal yang di larang sesuai dengan keteneuan proses perawatan dan pengobatan

C.           TEORI TENTANG HEMATURIA
a.               Urin
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (sepertiurea), garamterlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah ataucairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam tubuh melalui molekul pembawa. Cairanyang tersisa mengandung urea dalam kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapatdiketahui melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogenyang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat pembentukankompos.Diabetes  adalah suatu penyakit yang dapat dideteksi melalui urin.

1.Penyaringan ( Filtrasi )
Filtrasi darah terjadi di glomerulus, dimana jaringan kapiler dengan struktur spesifik dibuat untuk menahan komonen selular dan medium-molekular-protein besar kedalam vascular sistem, menekan cairan yang identik dengan plasma di elektrolitnya dan komposisi air. Cairan inidisebut filtrate glomerular. Tumpukan glomerulus tersusun dari jaringan kapiler. Pada mamalia,arteri renal terkirim dari arteriol afferent dan melanjut sebagai arteriol eferen yang meninggalkanglomrerulus. Tumpukan glomerulus dibungkus didalam lapisan sel epithelium yang disebutkapsula bowman. Area antara glomerulus dan kapsula bowman disebut bowman space danmerupakan bagian yang mengumpulkan filtrate glomerular, yang menyalurkan ke segmen pertama dari tubulus proksimal. Struktur kapiler glomerular terdiri atas 3 lapisan yaitu :endothelium capiler, membrane dasar, epiutelium visceral. Endothelium kapiler terdiri satulapisan sel yang perpanjangan sitoplasmik yang ditembus oleh jendela atau fenestrate (Guyton.1996).Dinding kapiler glomerular membuat rintangan untuk pergerakan air dan solutemenyebrangi kapiler glomerular. Tekanan hidrostatik darah didalam kapiler dan tekanan oncotik dari cairan di dalam bowman space merupakan kekuatn untuk proses filtrasi. Normalnya tekananoncotik di bowman space tidak ada karena molekul protein yang medium-besar tidak tersaring.Rintangan untuk filtrasi (filtration barrier) bersifat selektiv permeable. Normalnya komponenseluler dan protein plasmatetap didalam darah, sedangkan air dan larutan akan bebas tersaring(Guyton.1996)


2. Penyerapan ( Absorbsi)
          Tubulus proksimal bertanggung jawab terhadap reabsorbsi bagian terbesar dari filteredsolute. Kecepatan dan kemampuan reabsorbsi dan sekresi dari tubulus renal tiak sama. Padaumumnya pada tubulus proksimal bertanggung jawab untuk mereabsorbsi ultrafiltrate lebih luasdari tubulus yang lain. Paling tidak 60% kandungan yang tersaring di reabsorbsi sebelum cairanmeninggalkan tubulus proksimal. Tubulus proksimal tersusun dan mempunyai hubungan dengankapiler peritubular yang memfasilitasi pergherakan dari komponen cairan tubulus melalui 2 jalur : jalur transeluler dan jalur paraseluler. Jalur transeluler, kandungan dibawa oleh sel dari cairn tubulus melewati epical membrane plasma dan dilepaskan ke cairan interstisial dibagiandarah dari sel, melewati basolateral membrane plasma (Sherwood, 2001).
           Jalur paraseluler,kandungan yang tereabsorbsi melewati jalur paraseluler bergerakdari vcairan tubulus menujuzonula ocludens yang merupakan struktur permeable yang mendempet sel tubulus proksimal satudaln lainnya. Paraselluler transport terjadi dari difusi pasif. Di tubulus proksimal terjadi transport Na melalui Na, K. Di kondisi optimal, Na, K, ATPase pump menekan tiga ion Na kedalamcairan interstisial dan mengeluarkan 2 ion K ke sel, sehingga konsentrasi Na di sel berkurang dankonsentrasi K di sel bertambah. Selanjutnya disebelah luar difusi K melalui canal K membuat sel polar. Jadi interior sel bersifat negative . pergerakan Na melewati sel apical difasilitasi spesifik transporters yang berada di membrane. Pergerakan Na melewati transporter ini berpasangandengan larutan lainnya dalam satu pimpinan sebagai Na (contransport) atau berlawanan pimpinan (countertransport). (Sherwood, 2001).
            Substansi diangkut dari tubulus proksimal ke selmelalui mekanisme ini (secondary active transport) termasuk gluukosa, asam amino, fosfat,sulfat, dan organic anion. Pengambilan active substansi ini menambah konsentrasi intraseluler dan membuat substansi melewati membrane plasma basolateral dan kedarah melalui pasif ataudifusi terfasilitasi. Reabsorbsi dari bikarbonat oleh tubulus proksimal juga di pengaruhi gradient Na. (Sherwood, 2001)

3. Penyerapan Kembali ( Reabsorbsi )
        Volume urin manusia hanya 1% dari filtrat glomerulus. Oleh karena itu, 99% filtratglomerulus akan direabsorbsi secara aktif pada tubulus kontortus proksimal dan terjadi penambahan zat-zat sisa serta urea pada tubulus kontortus distal. Substansi yang masih bergunaseperti glukosa dan asam amino dikembalikan ke darah. Sisa sampah kelebihan garam, dan bahan lain pada filtrate dikeluarkan dalam urin. Tiap hari tabung ginjal mereabsorbsi lebih dari178 liter air, 1200 g garam, dan 150 g glukosa. Sebagian besar dari zat-zat ini direabsorbsi beberapa kali. (Sherwood.2001) Setelah terjadi reabsorbsi maka tubulus akan menghasilkan urinsekunder yang komposisinya sangat berbeda dengan urin primer.Pada urin sekunder, zat-zatyang masih diperlukan tidak akan ditemukan lagi. Sebaliknya,konsentrasi zat-zat sisametabolisme yang bersifat racun bertambah, misalnya ureum dari 0,03′, dalam urin primer dapatmencapai 2% dalam urin sekunder. Meresapnya zat pada tubulus ini melalui dua cara. Gula danasam mino meresap melalui peristiwa difusi, sedangkan air melalui peristiwa osn osis.Reabsorbsi air terjadi pada tubulus proksimal dan tubulus distal (Sherwood.2001).



 
4. Augmentasi
          Augmentasi adalah proses penambahan zat sisa dan urea yang mulai terjadi di tubuluskontortus distal. Komposisi urin yang dikeluarkan lewat ureter adalah 96% air, 1,5% garam,2,5% urea, dan sisa substansi lain, misalnya pigmen empedu yang berfungsi memberi warm dan bau pada urin. Zat sisa metabolisme adalah hasil pembongkaran zat makanan yang bermolekulkompleks. Zat sisa ini sudah tidak berguna lagi bagi tubuh. Sisa metabolisme antara lain, CO2,H20, NHS, zat warna empedu, dan asam urat (Cuningham, 2002). Karbon dioksida dan air merupakan sisa oksidasi atau sisa pembakaran zat makanan yang berasal dari karbohidrat, lemak dan protein. Kedua senyawa tersebut tidak berbahaya bila kadarnya tidak berlebihan. WalaupunCO2 berupa zat sisa namun sebagian masih dapat dipakai sebagai dapar (penjaga kestabilan PH)dalam darah. Demikian juga H2O dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, misalnya sebagai pelarut (Sherwood.2001).
            Amonia (NH3), hasil pembongkaran/pemecahan protein, merupakan zat yang beracun bagi sel. Oleh karena itu, zat ini harus dikeluarkan dari tubuh. Namun demikian, jika untuk sementara disimpan dalam tubuh zat tersebut akan dirombak menjadi zat yang kurang beracun,yaitu dalam bentuk urea. Zat warna empedu adalah sisa hasil perombakan sel darah merah yangdilaksanakan oleh hati dan disimpan pada kantong empedu. Zat inilah yang akan dioksidasi jadiurobilinogen yang berguna memberi warna pada tinja dan urin. Asam urat merupakan sisametabolisme yang mengandung nitrogen (sama dengan amonia) dan mempunyai daya racunlebih rendah dibandingkan amonia, karena daya larutnya di dalam air rendah (Sherwood.2001).
            Secara sederhana: Sel darah, air, garam, nutrisi, dan urea yang terdapat pada arteri akanmasuk ke ginjal pada glomerulus dan terjadi penyaringan: sel darah akan tetap berada padakepiler darah, sedangkan urea, air, garam, dan nutrisi masuk ke dalam kapsula bowman. hasil penyaringan ini akan disebut urin primer. Kapsula bowman akan mengalirkan hasil penyaringanke Tubulus proksimal untuk menyerap kembali bahan-bahan yang masih dibutuhkan tubuh. Padatubulus proksimal air, garam dan nutrisi akan diserap kembali ke dalam tubuh dan diangkutmelalui vena. Setelah melewati tubulus proksimal, proses berlanjut ke tubulus distal untuk  penambahan zat-zat sisa yang tidak dibutuhkan tubuh seperti sisa hasil metabolisme. Setelah ituakan disalurkan ke Duktus pengumpul kemudian ke ureter dan dibuang keluar dari tubuh.

b.Hematuria
          Hematuria bisa menjadi indikasi adanya gangguan yang serius pada tubuh dan biasanyaterjadi tanpa adanya gejala yang muncul sehingga sering diabaikan. Selain itu, mengonsumsi air  putih yang banyak sehingga warna urinenya lebih jernih tidak bisa menyembuhkan hematuria.Penyebab hematuria dapat disebabkan oleh kelainan di dalam sistem saluran kencing atau di luar sistem saluran kencing. Kelainan yang berasal dari sistem saluran kencing antara lain berupa batu saluran kencing, tumor jinak atau tumor ganas seperti tumor ginjal, tumor ureter, tumor  buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak. Kelainan bawaan seperti kista ginjal,trauma yang menciderai sistem saluran kencing dan Infeksi Saluran Kencing (ISK) jugamerupakan penyebab hematuria yang berasal sistem saluran kencing.
            Ditambahkan, nyeri yangmenyertai hematuria dapat berasal dari nyeri di saluran kemih bagian atas berupa kolik ataugejala iritasi dari saluran kemih bagian bawah. Gejala khas dari hematuria yang disebabkantumor ginjal, prostat, dan kandung kencing adalah hematuria yang hilang timbul dan hematuriatanpa disertai rasa nyeri. Lebih lanjut dikatakan, kencing darah merupakan pertanda dari penyakit yang perlu segera ditindak lanjuti secara serius. Untuk itu, disarankan semua penderitakencing darah rutin melakukan pemeriksaan urine dan mikroskopis yang tujuannya tak lainadalah untuk memastikan adanya sel darah merah dalam urine dan tingkat keparahannya.Disebutkan, adapun penatalaksanaan pertama mengatasai hematuria ini adalah denganmelakukan diagnosis masalah primer penyebab hematuria. Bila penyebabnya infeksi diberikanantibiotik, tapi bila penyebabnya batu maka batu harus dikeluarkan. Sednagkan jika karenakelainan anatomis maka harus dikerjakan koreksi kelainan tersebut dan jika tumor ataukeganasan maka dilakukan tindakan bedah.






BAB III
PEMBAHASAN

A.           PENGERTIAN PENYAKIT
Dokter spesialis urologi Rumah Sakit Balikpapan Husada (RSBH) Eddy Sunarno Sp.Umenuturkan, hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah dalam urin yang terbagimenjadi dua jenis, yaitu hematuria makroskopik dan mikroskopik. Hematuria makroskopik dapatdilihat secara kasat mata, seperti kencing yang berwarna merah. Sedangkan mikroskopik adalahditemukannya sel-sel darah merah pada kencing melalui pemeriksaan mikroskop.Hematuria makroskopik yang berlangsung terus menerus dapat mengancam jiwa, karena dapatmenimbulkan penyulit berupa terbentuknya gumpalan darah yang dapat menyumbat alirankencing, pendarahan yang dapat menimbulkan syok dan infeksi.
Gejala-gejala khas yang timbul disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandung kencing,yaitu hematuria yang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai nyeri. Pada pemeriksaandiperhatikan adanya hipertensi yang mungkin manifestasi dari suatu penyakit ginjal. Syok dananemia mungkin disebabkan karena banyak darah yang keluar. Ditemukannya tanda-tanda pendarahan di tempat lain merupakan petunjuk adanya kelainan sistem pembekuan darah yang bersifat sistemik.Saat diagnosa, harus diperhatikan apakah seorang pasien menderita hematuria, pseudohematuria, atau pendarahan per-uretra.
Dijelaskan dr Eddy, pseudo adalah urine yang berwarnamerah atau kecokelatan yang bukan disebabkan sel-sel darah merah. Keadaan ini dapatdisebabkan karena hemoglobinuria, mioglobinuria, konsentrasi asam urat yang meningkat,sehabis makan atau minum bahan yang mengandung pigmen tumbuh-tumbuhan yang berwarnamerah, atau setelah mengonsumsi beberapa obat-obatan tertentu. Sedangkan pendarahan per-uretera adalah keluarnya darah dari meatus uretra eksterna (muara saluran kencing) tanpa melalui proses miksi. Hal ini sering terjadi pada trauma uretra atau tumor uretra.Dalam mencari penyebab hematuria, kata dr Eddy, perlu digali data yang terjadi saat episodehamaturia, antara lain bagaimana warna urine yang keluar, apakah diikuti dengan keluarnya bekuan-bekuan darah, di bagian mana saat miksi, urine berwarna merah, dan apakah diikutidengan perasaan sakit.

Dalam pemeriksaan penunjang, kencing dapat mengarahkan indikasi penyebab hematuria. Halini diketahui melalui pemeriksaan pH urine yang sangat kalis menandakan adanya infeksi,sedangkan pH urine yang sangat asam mungkin berhubungan dengan batu asam urat. SelainUSG, sitologi urine juga diperlukan untuk mencari kemungkinan adanya keganasan.Pengobatan hematuria tidak bisa dilakukan sekali, perlu ditindaklanjuti masalah primer penyebabhematuria. Bila penyebabnya infeksi cukup diberikan antibiotik, bila penyebabnya batu maka batu perlu dikeluarkan. Selain itu, bila disebabkan kelainan anatomis, maka harus dikoreksikelainan tersebut. Sedangkan bila disebabkan tumor mesti dilakukan pembedahan.Hematuria adalah keadaan abnormal dengan ditemukannya sel darah merah dalam urin. Ada duamacam hematuria, yaitu hematuria mikroskopis dan hematuria makroskopis (gross hematuria).

Hematuria makroskopis dapat terjadi bila sedikitnya 1 cc darah per liter urin sedangkanhematuria mikroskopis sering kita temukan pada pemeriksaan laboratorium urinalisis pada pasien dengan berbagai keluhan, atau pada saat pemeriksaan kesehatan (check up).
Dikatakanhematuria bila pada pemeriksaan mikroskop ditemukan sel darah merah 3 atau lebih per lapang pandang besar urin yang disentrifugasi, dari evaluasi sedimen urin dua dari tiga contoh urin yangdiperiksa. Hematuria juga merupakan suatu keadaan dimana terdapat sel-sel darah merah didalam urin. terdapatnya sel-sel darah merah di dalam urin. Berdasarkan penampakkannyahematuria dibagi menjadi 2 tipe, yaitu hematuria mikroskopik dan makroskopik. Hematuriamikroskopik adalah tidak terlihatnya urin berwarna merah namun dengan pemeriksaanmikroskopik dapat ditemukan minimal 2 sel darah merah per lapang pandang.Hematuria makroskopik adalah keadaan terlihatnya urin berwarna merah secara kasat mata, yang jika berlangsung lama dapat mengancam jiwa dan menimbulkan penyulit berupa clotting disaluran urin, syok hipovolemi, anemia, bahkan sepsis.

B.GEJALA PENYAKITF
Atopisiologi
Berdasarkan lokasi yang mengalami kelainan atau trauma, dibedakan glomerulus dan ekstraglomerulus untuk memisahkan bidang nefrologi dan urologi. Darah yang berasal dari nefrondisebut hematuria glomerulus. Pada keadaan normal, sel darah merah jarang ditemukan padaurin. Adanya eritrosit pada urin dapat terjadi pada kelainan herediter atau perubahan struktur glomerulus dan integritas kapiler yang abnormal. Eritrosit bila berikatan dengan protein Taam.
Horsfall akan membentuk silinder eritrosit. Ini merupakan petunjuk penyakit/kelainanglomerulus yang merupakan penanda penyakit ginjal kronik. Pada penyakit nefron/glomerulus biasanya hanya ditemukan sel darah merah saja tanpa silinder. Proteinuria merupakan tanda lesinefrologi/glomerulus.Evaluasi pemeriksaan mikroskopis bila ditemukan hematuria, yaitu ditemukan eritrosit dalamurin 3 per lapang pandang besar. Hematuria mikroskopik: bila ditemukan eritrosit 3 ataulebih/lapang pandang besar. Bila hematuria disertai proteinuria positif 1 dengan menggunakan dipstick dilanjutkan dengan pemeriksaan kuantitatif ekskresi protein/24 jam. Pada ekskresi protein lebih dari 500 mg/24 jam yang makin meningkat atau persisten diperkirakan suatukelainan parenakim ginjal.

            Perlu diperhatikan dalam pengambilan contoh urin: pada perempuanharus disingkirkan penyebab hematuria lain misalnya menstruasi, adanya laserasi pada organgenitalia, sedangkan pada laki-laki apakah disirkumsisi atau tidak.Bila pada urinalisis ditemukan eritrosit, leukosit, dan silinder eritrosit merupakan tandasugestif penyakit ginjal akut atau penyakit ginjal kronik, perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut.Diagnosis banding hematuria persisten antara lain glomerulonefritis, nefritis tubulointertisial ataukelainan urologi. Adanya silinder leukosit, leukosituria menandakan nefiritis tubulointerstisial.Bila disertai hematuria juga merupakan variasi dari glomerulonefritis.
Pada kelompok faktor risiko penyakit ginjal kronik harus dilakukan evaluasi pemeriksaan sedimen urin untuk deteksidini. Pemeriksaan sitologi urin dilakukan pada risiko tinggi untuk menndeteksi karsinoma seltransisional, kemudian dilanjutkan pemeriksaan sistoskopi. Kelainan urologi yang lain sepertikarsinoma sel transisional pada ginjal, sistem pelviokaliks, ureter dapat dideteksi dengan pemeriksaan ultrasonografi, IVU, CT Scan atau MRI. Namun, beberapa faktor dapat menyebabkan false-negative atau false-positive.
 False-negative
dapat disebabkan karena konsumsi vitamin C, pH urin yang kurang dari 5,1, atau dipstick yangtelah terpapar udara dalam waktu yang lama sebelum tes dilakukan.
False-positive
dapatdisebabkan karena kontaminasi urin oleh darah menstruasi, mioglobulinuria, dan peroksida bakteri. Sampel harus dikirim dalam waktu kurang dari satu jam karenacasts akan mulai tidak terintegrasi dan RBCnya dapat lisis.

Etiologi 
Etiologi hematuria berdasarkan lokasi kelainan: 
Hematuria dapat disebabkan oleh kelainan-kelainan yang berada di dalam sistemurogenitalia atau kelianan yang berada di luar urogenitalia. Kelainan yang berasal darisistem urogenitalia antara lain :
a.   Infeksi/inflamasi, antara lain pielonefritis, glomerulonefritis, ureteritis, sistitis, danuretritis
b.  Tumor jinak/tumor ganas, antara lain tumor Wilm, tumor Grawitz, tumor pielum,tumor ureter, tumor buli-buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak.
c.  Kelainan bawaan sistem urogenitalia, antara lain kista ginjal dan ren mobilis
d.  Trauma yang mencederai sistem urogenitaliae.Batu saluran kemih.

Diagnosis
Hematuri merupakan gejala yang penting dan serius, serta dapat disebabkan oleh berbagai penyakit. Agar diagnosis penyebab hematuri dapat ditegakkan secara pasti, diperlukan pemeriksaanyang sistematik dan terarah meliputi anamnesis, pemerikasaan fisik, laboratorium dan pemeriksaankhsusus lainnya, dan menghindari pemeriksaan yang tidak perlu.
Karakteristik suatu hematuria dapatdipakai sebagai pedoman untuk memperkirakan lokasi lokasi penyakit primernya, yaitu apakahterjadi pada awal miksi,semua proses miksi, atau pada akhir miksi.
Sering kali, diagnosis dibuat berdasarkan sejarah medis dan beberapa tes darah, terutama pada anak muda dengan risikokeganasan rendah atau diabaikan, dan umumnya gejalanya terbatas.
Penyelidikan USG saluran ginjal sering digunakan untuk membedakan antara berbagaisumber pendarahan. Sinar-X dapat digunakan untuk mengidentifikasi batu ginjal, walaupun CTscan lebih tepat. Pada pasien yang lebih tua, sistoskopi dengan biopsi dari lesi yang didugasering digunakan untuk menyelidiki kanker kandung kemih. Jika dihubungkan dengan rasa sakit,mungkin hematuria ditandai dengan sindrom nyeri pinggang. Berdasarkan pedoman AUA(Urologic American Association), hal-hal berikut ini harus dilakukan untuk pasien berisikotinggi dengan hematuria mikroskopis yang signifikan (lebih dari 3 sel darah merah per bidang berdaya tinggi).

C.Penyebab penyakit
Hematuria dapat disebabkan karena inflamasi, trauma, keganasan, batu, atau diatesis hemoragik.Hematuria dapat pula menandakan adanya glomerulonefritis, tumor ginjal, tumor ureter, atau tumor buli, tumor prostat, dan hiperplasia prostat jinak. Mungkin juga disebabkan kelainan bawaan seperti kista ginjal dan ren mobilis. Kelainan lain yang cukup jarang adalah akibatkelainan pembekuan darah, pemakaian obat antikoagulan, SLE, dan kelainan hematologik lainnya.Beberapa penyebab hematuria makroskopik (darah terlihat dalam urin) meliputi:

·        Benign Familial Hematuria, nefropati akibat membran basal glomerulus ginjal yangmerenggang
·        Urinary Schistosomiasis (yang disebabkan oleh Schistosoma haematobium) – penyebabutama hematuria di berbagai negara Afrika dan Timur Tengah
·        IgA nefropathy ( “penyakit Berger”) – terjadi selama infeksi virus pada pasien yangterpengaruh
·        Batu ginjal (atau kencing batu)
·        Kanker kandung kemih
·        Karsinoma sel ginjal, kadang-kadang disertai perdarahan
·        Paroxysmal nocturnal hemoglobinuria – penyakit langka dimana hemoglobin dari sel-selhemolysed dilewatkan ke dalam urin.
·        Infeksi saluran kemih dengan beberapa spesies termasuk bakteri strain EPEC danStaphylococcus saprophyticus
·        Sifat sel sabit dapat memicu kerusakan sejumlah besar sel darah merah, tetapi hanyasejumlah kecil individu menanggung masalah ini
·        Malformasi arteriovenosa ginjal (jarang, tapi mungkin terkesan seperti karsinoma selginjal pada pencitraan, karena keduanya sangat vaskular)
·        Sindrom nefritis (suatu kondisi yang terkait dengan pasca infeksi streptokokus dan berkembang cepat menjadi glomerulonefritis).
·        Fibrinoid nekrosis dari glomeruli (akibat dari hipertensi ganas atau hipertensi maligna)
·        Varises kandung kemih, yang mungkin jarang mengembangkan obstruksi sekunder dariven kava inferior.
·        Hipertensi vena ginjal kiri, juga disebut “pemecah kacang fenomena” atau “sindrom alat pemecah buah keras,” adalah kelainan vaskular yang jarang terjadi, yang bertanggung jawab atas gross hematuria.
·        Pelvic Junction Ureteral Sumbatan (UPJ) adalah kondisi langka mulai dari kelahiran dimana ureter diblokir antara ginjal dan kandung kemih. Kondisi ini dapat menyebabkandarah dalam urin.
·        March hematuria- Seperti berkuda dan bersepeda jarak jauh.

Anamnesis
Saat pasien datang dengan keluhan hematuria maka perlu digali apa saja yang terjadi saathematuria itu berlangsung guna mencari penyebabnya. Misalnya saja dengan mengetahui apakahwarna merah keluar di sepanjang episode berkemih atau hanya di bagian awal atau akhir saja kitadapat mengetahui lokasi penyakit primernya. Selain itu dapat pula kita tanyakan mengenaikualitas warna Pertanyaan yang biasanya diajukan adalah mengenai warna urin yang keluar,apakah saat urin keluar disertai dengan clotting,
apakah pasien merasa nyeri saat berkemih, dandi bagian mana saat berkemih urin terlihat berwarna merah.
Hematuria tanpa gejala lainnya (silent hematuria) harus dipikirkan sebagai gejala tumor  buli atau ginjal sampai dibuktikan bukan keganasan. Hematuria biasanya terjadi intermitten danmungkin tidak tuntas dalam sebulan. Penyebab lain yang dapat menyebabkan hematuria tanpagejala adalah kalkulus staghorn, ginjal polikistik,kista renal,sickle cell disease,danhidronefrosis.

Ada 3 tipe hematuria, yaitu:
1.  Initial hematuria, jika darah yang keluar saat awal kencing.
2. Terminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir kencing. Hal ini kemungkinandisebabkan oleh adanya tekanan pada akhir kencing yang membuat pembuluh darah kecilmelebar.
3.  Total hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir kencing. Hal ini kemungkinanakibat darah sudah berkumpul dari salah satu organ seperti ureter atau ginjal.

Keluhan memegang peranan penting untuk menentukan ke arah mana pemeriksaan selanjutnya,seperti kapan terjadi hematuria, bagaimana nyerinya dan daerah mana yang terasa nyeri apakahdi pinggang, perut bawah atau perut bagian tengah.Untuk mendiagnosis hematuria biasanyadilakukan tes urin dengan menggunakan dipstick, jika hasilnya positif terdapat darah makadilakukan pemeriksaan lebih lanjut dengan mikroskop, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaancytology urine dan pemeriksaan fisik.Jika dalam analisis urine ditemui adanya protein, nitrit atauleukosit, maka kemungkinan terjadi infeksi pada saluran urine (urine tract infection / UTI) yang bisa disebabkan oleh bakteri ataupun virus.

Pemeriksaan
Pasien dengan hematuria makroskopik atau mikroskopik, tanpa adanya bukti infeksisaluran urin perlu dievaluasi. Pada pemeriksaan mikroskopik urin perlu ditemukan lebih darilima sel darah merah per high power field pada konsentrat spesimen urin atau dua sel darahmerah per high power field pada spesimen urin untuk membuktikan terdapatnya hematuriamikroskopik.Oleh karena hematuria dapat terjadi secara intermitten, walaupun terdapat satu sajaterdeteksi adanya hematuria maka pasien perlu dievaluasi lebih lanjut. Untuk traktus urinarius bagian atas maka perlu dievaluasi dengan intravena pielografi, CT scan, atau pielogramretrograd. Sedangkan traktus urinarius bagian bawah perlu dievaluasi dengan cystoscopy.

 Penatalaksanaan
Saat terjadi gumpalan pada urin yang menimbulkan retensi maka perlu dilakukankateterisasi dan bilasan buli dengan memakai cairan garam fisiologis. Jika gagal maka sebaiknya pasien dirujuk untuk ditangani lebih lanjut dengan evakuasi bekuan darah dan menghentikansumber perdarahan. Jika perdarahan sampai menyebabkan anemia maka perlu dipikirkantransfusi darah. Jika terjadi infeksi maka harus diberikan antibiotik. Setelah gejala hematuriaditangani selanjutnya dicari penyebab primernyaTidak ada pengobatan spesifik untuk hematuria. Pengobatannya tergantung pada penyebabnya:
·        Infeksi saluran kemih, biasanya diatasi dengan antibiotik.
·        Batu ginjal, dengan banyak minum. Jika batu tetap tidak keluar, dapat dilakukan ESWLatau pembedahan.
·        Pembesaran prostat, diatasi dengan obat-obatan atau pembedahan.
·        Kanker, dilakukan pembedahan, untuk mengangkat jaringan kanker, atau kemoterapi.









BAB IV
PENUTUP
A .    KESIMPULAN
1.  Urin atau air seni atau air kencing adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjalyang kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui prosesurinasi. Eksreksi urin diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah  yang disaring oleh ginjal dan untu menjaga homeostasiscairan tubuh
2.   Hematuria adalah keadaan abnormal dengan ditemukannya sel darah merah dalamurin. Ada dua macam hematuria, yaitu hematuria mikroskopis dan hematuriamakroskopis (gross hematuri).
3.  Gejala-gejala khas yang timbul disebabkan tumor ginjal, prostat, dan kandungkencing, yaitu hematuria yang hilang timbul dan hematuria tanpa disertai nyeri.
4.  Ada 3 tipe dari hematuria yaitu initial hematuria,terminal hematuria, dan totalhematuria
5.   Tidak terdapat cara yang spesifik untuk mengobati hematuria, cara pengobatannya tergandung dari factor penyebab terinfeksinya penyakit hematuria.

B.     SARAN
Berdasarkan pembahasan yang telah ditulis diatas penulis menyarankan agar kitatetap selalu berusaha menjaga kesehatan tubuh kita dari ujung rambut sampai ujungkaki agar terhindar dari segala jenis penyakit yang dapat merugikan tubuh denganselalu berprilaku sehat setiap hari.




























Tidak ada komentar:

Posting Komentar