ASUHAN KEBIDANAN
PADA Ny. “C” USIA 19 TAHUN DENGAN MENOMETHORAGHIA
DI BPS SITI ASTRIANI MENGGALA
DISUSUN
OLEH :
Rozannah
10340148
FAKULTAS KEDOKTERAN
JURUSAN
D.IV KEBIDANAN UNIVERSITAS MALAHAYATI BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Menomethoraghia adalah
perdarahan uterus abnormal yang terjadi baik di dalam maupun di luar siklus
haid yang disebabkan oleh gangguan fungsional mekanisme kerja hormon-hormon
tanpa adanya kelainan organik alat reproduksi.
Menomethoraghia disebabkan
oleh ketidak seimbangan hormon estrogen dan progesteron akibat endokrin,
misalnya gangguan pada sistem hipotalamus, hipofisis ovarium dan
endometrium, selain itu juga akibat gangguan non endokrin misalnya gangguan
psikogenik, nutrisi yang kurang dan penyakit sistemik.
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah membuat asuhan kebidanan,
diharapkan mahasiswa dapat mengerti serta mampu membuat asuhan kebidanan dengan
Menomethoraghia.
1.2.2
Tujuan Khusus
Adapun tujuan yang dapat kita ambil dari
penyusunan asuhan kebidanan ini adalah agar mahasiswa mampu :
ü Melakukan pengkajian data subyektif atau
obyektif dengan Menomethoraghia.
ü Mengidentifikasi diagnosa dan masalah
ü Mengidentifikasi masalah potensial
ü Mengidentifikasi kebutuhan yang harus
dipenuhi
ü Membuat rencana tindakan
ü Melaksanakan tindakan
ü Melaksanakan evaluasi dan hasil tindakan
1.3 Manfaat
ü Bagi Mahasiswa
o
Mahasiswa
dapat mengetahui konsep Menomethoraghia.
ü Bagi Institusi
o
Institusi
dapat mengetahui sejauh mana mahasiswa akademi kebidanan Malahayati mampu
membuat asuhan kebidanan dengan Menomethoraghia.
ü Bagi Lahan Praktek Rumah sakit dapat
meningkatkan asuhan pelayanan yang komprehensif pada ibu dengan
Menomethoraghia.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Definisi
Menometrorhagia adalah hipermenorhea atau
menoragia adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal/ lebih lama dari
normal (lebih dari 8 hari) (Sarwono, 1999 : 225)
Menometrorhagia adalah perdarahan dari
rahim yang terjadi pada waktu haid juga pada saat-saat lain (Kamus Kedokteran.
2000: 86)
Menometrorhagia adalah perdarahan uterus
yang tidak sesuai waktu tetapi dalam jumlah yang banyak (Manuaba, 2001 : 500)
Menomethoraghia adalah perdarahan uterus abnormal
(jumlah, grekuensi atau lamanya) yang terjadi baik di dalam maupun di luar
siklus haid yang semata-mata disebabkan oleh gangguan fungsional mekanisme
kerja poros hipotalamus –hipofisis – ovarium, endometrium tanpa adanya kelainan
organik alat reproduksi (Darlan, 1998 : 662)
2. Etiologi
Biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron akibat dari :
a.
Endokrin
: gangguan pada
sistem hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium.
b.
Non endokrin : psikogenik,
neurogenik, nutrisi yang kurang dan penyakit sistemik.
3.
Patofisiologi
Menomethoraghia dapat terjadi pada siklus
ovulatorik, anovulatorik maupun pada keadaan folikel persisten.
a. Menomethoraghia pada pertengahan siklus
Disebabkan oleh rendahnya kada estrogen sedangkan progesteron terus
membentuk. Macam-macamnya :
o Perdarahan pada pertengahan siklus
Biasanya sedikit dan sebentar, keadaan ini terjadi akibat rendahnya kadar
estrogen.
o Perdarahan akibat gangguan pelepasan endometrium (ireguler
sheeding)
Biasanya banyak dan panjang, penyebabnya adalah korpus luteum
persisten, progesteron terus membentuk sedangkan estrogen rendah.
o Perdarahan bercak (spoting) pra haid dan
pasca haid
Pra
haid : disebabkan inefisiensi korpus
luterum.
Pasca
haid : disebabkan defisiensi estrogen, sehingga regenerasi endometrium.
Penyebab lain adalah apopleksia uteri wanita
hipertensi dan kelainan darah seperti anemia, gangguan pembekuan darah, purpura
dan lain-lain.
b. Menomethoraghia pada siklus anovulatorik
Dasar kelainannya adalah tidak terjadinya ovulasi è korpus luteum tidak ada è progesteron ↓ dan estrogen ↓, sering
terjadi pada usia pubertas dan menopause.
Pada pubertas proses maturasi hipotalamus mungkin
terlambat, sehingga pembentukan RF dan GnRH tidak sempurna, lambat laun
maturasi akan tercapai dan siklus haid akan menjadi ovulatoar.
Pada premenopause proses berhentinya ovarium tidak
selalu berjalan lancar. Stres dalam kehidupan sehari-hari dapat
menyebabkan perdarahan anovalatoar, tapi biasanya tidak terganggu.
c. Menomethoraghia pada folikel resisten
Sering terjadi pada masa premenopause, jarang pada
reproduksi. Endometrium secara menetap dipengaruhi oleh estrogen sehingga
terjadi hiperplasia baik jenis atipik maupun adenomelous. Sering menjadi
ganas memerlukan penanganan yang seksama. Sehingga folikel tidak
mampu lagi membentuk estrogen. Maka terjadilah perdarahan yang
banyak. Gambaran klinis mula-mula seperti haid biasa, kemudian terjadi
perdarahan bercak, selanjutnya diikuti perdarahan yang semakin banyak dan terus
menerus.
4.
Diagnosis
a. Singkirkan terlebih dahulu kelainan organik.
b. Anamnesis, perlu diketahui:
o
Usia
menarche
o
Siklus
haid
o
Jumlah
perdarahan
o
Lama
menstruasi
o
Sifat
perdarahan
o
Latar
belakang keluarga
o
Status
emosi
c. Pemeriksaan Fisik
- Umum
Adanya tanda-tanda penyakit metabolik, endokrin, gangguan hemolisis,
penyakit menahun dan lain-lain.
- Ginekologi
Pada wanita usia pubertas, tidak diperlukan hapusan namun pada wanita usia
premenopause perlu dilakukan untuk mengetahui ada tidaknnya keganasan.
- Penunjang
Kelainan organik yang kecil pada genetalia interna seringkali sulit dinilai
apalagi pada wanita firgin, sehingga dianjurkan pemeriksaan biopsi endometrium,
lab darah dan fungsi hemostatis, USG, radic imun assay dan lain-lain
d. Diagnosa anovulasi
- Suhu basal badan
- Biopsi endomatrium
- Sitologi
- Hiperfungsi adrenal
- Hipotiroid
- FSH dan LH
- Progesteron
- Hipo fungsi pankreas.
(Manuaba, 2001 : 500)
5.
Pengobatan
a. Tujuan
- Menghentikan perdarahan
- Memulihkan pola haid ovulatoar
- Mencegah akibat jangka panjang dari
keadaan anovulasi
a. Prinsip
- Singkirkan dulu kelainan organik
- Bila terjadi perdarahan banyak atau KU
jelek atau anemis, segera hentikan perdarahan dengan injeksi estrogen
atau progesteron kemudian transfusi.
- Perdarahan yang tidak mengganggu KU,
terapi cukup dengan estrogen atau proge oral saja.
- Terapi lain : antifibrinolitik atau
anti prostaglandin.
- Setelah perdarahan berhenti atau gangghuan
haid teratasi selanjutnya atur siklus haid selama 3 bulan berturut-turut
- Setelah 3 bulan pengaturan siklus haid,
keadaan kembali lagi seperti semula, cari penyebab lain (analisa hormon).
· Pengobatan pada siklus anovulatorik
Tujuan : mengehntikan perdarahan danmengembalikan siklus haid sampai
terjadi ovulasi atau sampai hormon-hormon untuk memicu ovulasi terpenuhi.
Obat yang diberikan :
- Estrogen dosis tinggi
Estradiol diprolionass 2,5 mg
Estradiol benzoas 1,5 mg
- Pil kombinasi 2 x 1 tablet selama 3 hari
1 x 1 tablet selama 21 hari
- Progesteron
MPA 10 – 20 mg / hari selama 7 – 10 hari
Linestrenol 5 mg
· Pengobatan pada Menomethoraghia berat
Beri estrogen konjugasi dosis tinggi untuk merangsang terbentuknya lapisan
mukopolisakarida pada dinding kapiler dan arteriola sehingga luka pada pembuluh
darah tertutup.
Dosis :
25 mg IV/3 – 4 jam, maksimal 4 kali suntikan
Bila KL estrogen, beri progesteron 100 mg untuk merangsang kontraksi sitmik
pada vasomotor dan menjaga ketahanan endometrium.
· Pengobatan operatif
Terapi ini bertujuan menghentikan perdarahan dengan angka keberhasilan 40%
- 60%.
· Pengobatan lain
Yaitu dengan pemberian anti fibrinolitik. Aktifitas fibrinolitik di
uterus tinggi karena akibat enzimatik plasmin atau plasminogen yang menyebabkan
degradasi fibrin, fibrinogen, faktor V dan VIII. Proses seperti
urakinasi, tripsin dan streptokinase. Dapat dihambat oleh asam amino
keproat dan AS traneksamat dosis 4 gr / hari (4 kali pemberian).
(Sarwono, 1999 : 227)
6.
Komplikasi Menomethoraghia
a.
Komplikasi kehamilan
Ø Perdarahan implantasi
Ø Abortus
Ø Kehamilan ektopik
Ø Kehamilan mola penyakit trofoblastis
Ø Komplikasi plasenta
Ø Vaso previa
Ø Hasil konsepsi yang tertahan
Ø Sub involusi uterus setelah kehamilan.
b. Infeksi dan
inflamasi
Ø Dulfitis dengan ekskoriosi
Ø Vaginitis
Ø Serviskis
Ø Endometritis
Ø Solpingo – ooforitis
c. Kelainan hormonal
Ø Disfungsi hipolamus, hipopise – ovarium
Ø Kisto fungsional ovarium yang menghasilkan hormon
Ø Hormon eksogen (estrogen, kontrasepsi oral
estrogen-progestis)
Ø Disfungsi tiroid-hipotiroid lebih mungkin dari
hipertioid dalam menyebabkan perdarahan pervaginam ireguler.
Ø Gangguan psikogenik
d.
Trauma
Ø Perdarahan postoperotif
Ø Laserasi obstetrik
Ø Benda asing dalam vagina
Ø Alat kontrasepsi dalam rahim
e. Endometritis
f. Odenamiasis
g.Kelainan hemotalotik atau sistemik
Ø Trombositopenia
Ø Hipertensi
Ø Leukimia
Ø Penyakit hepar
h.Adenomiosis
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Menometrorhagia adalah hipermenorhea atau
menoragia adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal/ lebih lama dari
normal (lebih dari 8 hari) (Sarwono, 1999 : 225)
Biasanya disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron akibat dari :
a.
Endokrin
: gangguan pada sistem
hipotalamus, hipofisis, ovarium dan
endometrium.
b.
b.
Non endokrin : psikogenik, neurogenik, nutrisi yang kurang
dan penyakit sistemik.
Pengobatan
Yaitu dengan pemberian anti fibrinolitik.
Aktifitas fibrinolitik di uterus tinggi karena akibat enzimatik plasmin atau
plasminogen yang menyebabkan degradasi fibrin, fibrinogen, faktor V dan
VIII. Proses seperti urakinasi, tripsin dan streptokinase. Dapat
dihambat oleh asam amino keproat dan AS traneksamat dosis 4 gr / hari (4 kali
pemberian).
B. Saran
Bagi
wanita yang menderita menometroragia segera ke pelayanan kesehatan untuk
mendapatkan penangganan lebih lanjut,menjaga personal hygine terutama daerah
genetalia, makan – makanan yang bergizi, dan banyak istirahat.
DAFTAR
PUSTAKA
ü Sastrawinata, Sulaiman. 1981. Ginekologi.
Universitas Padjajaran. Bandung
ü Manuaba, Ida Bagus Gde. Kapita Selekta
Penatalaksanaan Rutin. Obstetri Ginekologi K13. Jakarta : EGC : 2001
ü Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekat
Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
ü Prawiroharjo, Sarwono. 2005. Ilmu
Kebidanan, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
ASUHAN KEBIDANAN
PADA Nn. “D”
USIA 19 TAHUN DENGAN MENOMETHORAGHIA
DI BPS SITI ASTRIANI MENGGALA
TINJAUAN KASUS
1.
Pengkajian
Oleh
: Famelia
Hari
: Minggu
Tanggal : 20 Mei 2012
Jam
: 13.00
WIB
A. Data Subyektif
1. Biodata
Nama Istri
: Ny. “C”
Umur
: 12 tahun
Agama
: Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
-
Alamat
: Wonosobo
2. Keluhan Utama
Pasien mengatakan menstruasi sejak tanggal 29 April 2012 yang lalu belum
berhenti, darah keluar banyak, berwarna merah kecoklatan.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan mengalami menstruasi berkepanjangan, tidak pernah
menderita penyakit menular seperti hepatitis dan penyakit menurun seperti
diabetes militus dan penyakit menahun seperti jantung.
4. Riwayat Kesehatan Yang Lalu
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis
dan penyakit menurun seperti diabetes militus dan penyakit menahun seperti
jantung.
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular seperti hepatitis
dan penyakit menurun seperti diabetes militus dan penyakit menahun seperti
jantung.
6. Riwayat Haid
Menarche
: 12 tahun
Lama
haid
: 2-3 minggu
Siklus haid
: tidak teratur
Jumlah darah haid
: 3-4 x ganti pembalut / hari
Warna dan
bau : merah
kecoklatan dan bau anyir
Fluor Albus
: tidak
7. Riwayat Perkawinan
Belum pernah menikah
8. Riwayat KB
Belum pernah menggunakan KB
9. Data Psikososial
a. Psikososial
Pasien mengatakan cemas karena sekarang ini akan menghadapi ujian akhir
nasional
b. Sosial
Pasien mengatakan tinggal dengan kedua orang tuanya, hubungan dengan kedua
orang tuanya baik
10. Data Sosial Budaya
Pasien mengatakan masih menganut budaya Jawa seperti pantang makanan,
perdarahan di luar haidnya termasuk darah Istikhadoh.
11. Data Spiritual
Pasien mengatakan beragama Islam, tidak percaya dengan hal yang takhayul.
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum :
Baik
Kesadaran
: Composmentis
Suhu
: 3760 C
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 22 x/menit
TD
: 110/80 mmHg
2. Pemeriksaan Fisik
a.
Inspeksi
Kepala
: Bersih, tidak ada ketombe, penyebaran rambut merata
Wajah
: Simetris, tidak oedem
Mata
: Simetris, conjungtiva merah muda, sklera tidak ikterus
Hidung
: Bersih, tidak ada skret
Mulut
: Simetris, bibir lembab, mulut bersih, lidah bersih, tidak ada caries gigi
Telinga
: Simetris, bersih, tidak ada serumen
Leher
: Tidak tampak bendungan vena jugularis,tidak tampak kelenjar tyroid
Dada
: Tidak ada pernafasan intercoste, payudara simetris, kulit bersih,
puting susu menonjol
Abdomen
: Kulit bersih, tidak ada luka bekas operasi
Rambut
: Hitam, bergelombang, bersih, tidak ada ketombe
Muka
: Tidak pucat, tidak
oedem, tidak ada cloasma gravidarum
Payudara
: Simetris, puting susu menonjol
enetalia
: vulva : tidak oedem, tidak varises
Vagina : keluar darah haid
Anus
: Bersih, tidak hemaroid
Ekstremitas
atas : simetris, tidak oedem
Ekstremitas
bawah : simetris, tidak oedem, tidak varises
b.
Palpasi
Kepala
: tidak ada benjolan
Leher
: tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada pembesaran kelenjar
thyroid.
Payudara
: tidak ada nyeri tekan
Abdomen
: tidak nyeri
tekan.
c.
Auskultasi
Dada
: tidak ada bunyi Ronchi maupun wheezing
d. Perkusi
Reflek patella : + / +
3. Pemeriksaan Penunjang
USG :
Uterus
: Besar normal
Ovarium : Normal
2.
Identifikasi Diagnosa
dan Masalah
Dx : Nn.”C” usia 19 tahun dengan Menomethoraghia
Ds : Pasien mengatakan menstruasi sejak tanggal 25Maret 2012 yang lalu
belum
berhenti, darah keluar banyak, berwarna merah kecoklatan.
Do
:
K/U
: baik
Kesadaran
: composmentis
Suhu
: 3660 C
Nadi
: 80 x/menit
RR
: 22 x/menit
TD
: 110/80 mmHg
Genetalia
: terdapat pengeluaran darah
dari vagina, berwarna merah
Kecoklatan
USG
:
Uterus
: Besar normal
Ovarium : Normal
3.
Identifikasi Masalah Potensial
1.
Potensial terjadi infeksi
2.
Potensial terjadi anemia
gravis
4.
Identifikasi Kebutuhan
Segera
1.
Kolaborasi dengan dokter SpOG
5.
Intervensi
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 1 x 30 menit diharapkan pasien
memahami dan mengikuti anjuran dari dokter
Kriteria Hasil :
K/U
: baik
TTV : dalam batas normal
TD
: 90/60-120/80 mmHg
S
: 36,5 – 37,5 0C
N
: 80 – 100 x/mnt
RR
: 18 – 20 x/mnt
Siklus haid normal
Intervensi :
1. Lakukan pendekatan terapeutik dengan pasien untuk mencari penyebab penyakit
R/ untuk mengetahui apakah psikologi pasien terganggu atau tidak
2. Lakukan pemeriksaan TTV
R/ Sebagai parameter keadaan pasien
3. Anjurkan pasien untuk menjaga personal hygine sekitar kemaluan
R/ Untuk mencegah infeksi
4.
Anjurkan pada pasien untuk
mengkonsumsi makanan bergizi yang berimbang
R/ meningkatkan
kondisi tubuh
5. Lakukan kolaborasi dengan dokter obgyn
6.
Implementasi
Tanggal : 16 Mei 2012
Jam : 13.15 WIB
1 .
Melakukan pendekatan
terapeutik dengan pasien untuk membangun hubungan saling percaya antara petugas
kesehatan dengan pasien, dengan cara : memberi salam, memanggil nama, dan
senyum
2. Melakukan pemeriksaan TTV
Suhu : 366ºC
Nadi : 80
x / menit
RR
: 20x / menit
TD
: 110/70 mmHg
3.
Menganjurkan pasien untuk
menjaga personal hygine dan
menjaga celana dalam tetap kering, bersih selalu
4.
Menganjurkan pada pasien untuk mengkonsumsi makanan
bergizi yang berimbang
seperti nasi, sayur – sayuran, lauk pauk dan buah - buahan serta tidak
mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, penyedap dan pewarna
5. Melakukan kolaborasi dengan dokter obgyn
Terapi : cycloprogynova 1 X 1 tablet selama 28 hari diulang sampai 3
blan secara cepat, tepat dan rutin
6.
Memberikan konseling cara
minum obat secara teratur dan tepat waktu apabila obat pertama diminum pada jam
12 maka untuk peminuman obat berikutnya harus jam 12 juga sehingga tidak
menggurangi keefektifan obat tersebut, serta control saat haid hari 1
7.
Evaluasi
Tanggal : 29 April 2012
Jam : 13.30 WIB
S
: Pasien mengatakan
mengerti penjelasan dari bidan
O
: Pasien memahami apa yang dijelaskan oleh bidan
tentang cara peminuman obat dan anjuran untuk selalu personal hygine dalam
vagina
A
: Nn.”C” usia 18 tahun dengan
Menomethoraghia
P
:
-
Anjurkan pasien untuk minum obat sesuai jadwal
pemberian, apabila minum jam 12 maka untuk obat pemberian selanjutnya harus diminum
jam 12 juga jika tidak akan mengurangi keefektifan dari obat tersebut
-
Kontrol saat haid hari 1
-
Bila perdarahan banyak segera
kontrol ke nakes terdekat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar