KELAINAN METABOLISME
KELAINAN METABOLISME
DEFINISI
Metabolisme adalah proses pengolahan (pembentukan dan
penguraian) zat -zat yang diperlukan oleh tubuh agar tubuh dapat menjalankan
fungsinya.
Kelainan
metabolisme seringkali disebabkan oleh kelainan genetik yang mengakibatkan
hilangnya enzim tertentu yang diperlukan untuk merangsang suatu proses
metabolisme.
KELAINAN
METABOLISME KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah gula, diantaranya adalah glukosa, sukrosa
dan fruktosa.
Beberapa
gula (misalnya sukrosa) harus diproses oleh enzim di dalam tubuh sebelum bisa
digunakan sebagai sumber energi. Jika enzim yang diperlukan tidak ada, maka
gula akan tertimbun dan menimbulkan masalah kesehatan.
Berikut
beberapa penyakit akibat kelainan metabolisme karbohidrat:
1. Glikogenosis
Glikogenosis
(Penyakit penimbunan glikogen) adalah sekumpulan penyakit keturunan yang
disebabkan oleh tidak adanya 1 atau beberapa enzim yang diperlukan untuk
mengubah gula menjadi glikogen atau mengubah glikogen menjadi glukosa (untuk
digunakan sebagai energi).
Pada glikogenosis,
sejenis atau sejumlah glikogen yang abnormal diendapkan di dalam jaringan
tubuh, terutama di hati.
Gejalanya
timbul sebagai akibat dari penimbunan glikogen atau hasil pemecahan glikogen
atau akibat dari ketidakmampuan untuk menghasilkan glukosa yang diperlukan oleh
tubuh. Usia ketika timbulnya gejala dan beratnya gejala bervariasi, tergantung
kepada enzim apa yang tidak ditemukan. Enzim yang hilang dapat diketahui dengan
melakukan diaknosa pada contoh jaringan seperti hati atau otot.
Pengobatan
tergantung kepada jenis penyakitnya, untuk membantu mencegah turunnya kadar
gula darah, dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya karbohidrat dalam porsi
kecil sebanyak beberapa kali dalam sehari. Pada beberapa anak yang masih kecil,
masalah ini bisa diatasi dengan memberikan tepung jagung yang tidak dimasak
setiap 4-6 jam. Kadang pada malam hari diberikan larutan karbohidrat melalui
selang yang dimasukkan ke lambung. Penyakit ini cenderung menyebabkan
penimbunan asam urat, yang dapat menyebabkan batu ginjal. Untuk mencegah hal
tersebut seringkali perlu diberikan obat-obatan. Pada beberapa jenis
glikogenesis, untuk mengurangi kram otot, aktivitas seseorang harus dibatasi.
2. Intoleransi Fruktosa
Herediter
Intoleransi
Fruktosa Herediter adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat
menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase.
Sebagai akibatnya,
fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa) tertimbun
di dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi perubahan
glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.
Fruktosa
atau sukrosa (yang dalam tubuh akan diuraikan menjadi fruktosa) dalam jumlah
yang lebih, bisa menyebabkan:
- hipoglikemia (kadar
gula darah yang rendah) disertai keringat dingin
- tremor (gerakan gemetar
diluar kesadaran)
- linglung
- mual
- muntah
- nyeri perut
- kejang (kadang-kadang)
- koma.
Jika penderita terus
mengkonsumsi fruktosa, bisa terjadi kerusakan ginjal dan hati serta kemunduran
mental.
Pada
penangananya dilakukan pengujian respon tubuh terhadap fruktosa dan glukosa
yang diberikan melalui infus.
Karier (pembawa gen untuk
penyakit ini tetapi tidak menderita penyakit ini) dapat ditentukan melalui
analisa DNA dan membandingkannya dengan DNA penderita dan DNA orang normal.
Pengobatan
terdiri dari menghindari fruktosa (biasanya ditemukan dalam buah-buahan yang
manis), sukrosa dan sorbitol (pengganti gula) dalam makanan sehari-hari.
Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet glukosa, yang harus
selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa herediter.
3. Fruktosuria
Fruktosuria
merupakan suatu keadaan yang tidak berbahaya, dimana fruktosa dibuang ke dalam
air kemih.
Fruktosuria disebabkan
oleh kekurangan enzim fruktokinase yang sifatnya diturunkan.
Kemungkinan terkena
penyakit ini adalah 1 dari 130.000 penduduk. Fruktosuria tidak menimbulkan
gejala, tetapi kadar fruktosa yang tinggi di dalam darah dan air kemih dapat
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Pada
penderita Fruktosuria ini tidak perlu dilakukan pengobatan secara khusus.
4. Pentosuria
Pentosuria
adalah suatu keadaan yang tidak berbahaya, yang ditandai dengan ditemukannya
gula Xylulosa di dalam air kemih karena tubuh tidak memiliki enzim yang
diperlukan untuk mengolah xylulosa.
Pentosuria tidak
menimbulkan masalah kesehatan, tetapi adanya xylulosa dalam air kemih bisa
menyebabkan kekeliruan diagnosis dengan diabetes mellitus.
Seperti
halnya penderita Fruktosuria, penderita Pentosuria juga tidak memerlukan
pengobatan secara khusus.
sumber :
- biokimia harper
- patofisiologi
- fisiologi manusia
- biokimia harper
- patofisiologi
- fisiologi manusia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar