Rabu, 18 Juli 2012

ANATOMI REPRODUKSI WANITA


MAKALAH ANATOMI
ANATOMI REPRODUKSI WANITA

images.jpeg


Disusun Oleh :
MUHAMMAD SATRIA ERLANGGA SINUM
11310241
Kelompok: 22



FAKULTAS KEDOKTERAN UMUM
UNIVERSITAS MALAHAYATI
BANDAR LAMPUNG
2011/2012

KATA PENGANTAR

            Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Anatomi Reproduksi Wanita ” dengan baik tanpa halangan apapun.

            Penulis menyadari bahwa tiada manusia yang sempurna,karena manusia pasti mempunyai kekurangan. Penulis juga tidak lepas dari sifat kekurangan itu,sehingga apa yang tertulis dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan walaupun penulis usahakan semaksimal mungkin. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi menjadi lebih sempurna.Semoga Allah SWT memberikan balasan atas segala jasa, kebaikan-kebaikan, serta bantuannya yang telah diberikan kepada penulis.

            Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya. Amin.














DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.......................................................................................          i
DAFTAR ISI.....................................................................................................          ii

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.............................................................................................          1
B.      Rumusan Masalah .......................................................................................          1
C.     TUJUAN.....................................................................................................          1
D.     MOTODE PENGUMPULAN DATA.........................................................          1
BAB II
ANATOMI
A. Alat reproduksi luar.......................................................................................          1
B. Alat reproduksi dalam ...................................................................................          3
C. Anatomi Pelvis ..............................................................................................          7
D. Vertebral Lumbalis.........................................................................................          12
BAB III
FISIOLOGI
A.  Fisiologi Haid................................................................................................          13
B. Ovulasi..........................................................................................................          14
BAB IV
PENUTUP
A.  Kesimpulan...................................................................................................          15
B.  Saran............................................................................................................          15
Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Petugas medis dan paramedis yang akan berkecimpung dalam bidang kebidana haruslah mempelajari dan mendalami susunan anatomi dan fisiologi alat – alat kandungan / alat reproduksi wanita, maka perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan akan mudah dipellajari.
Oleh karena itu, agar dapat mendalami susunan anatomi alat reproduksi wanita.  Serta mengetahui perubahan yang terjadi selama kehamilan, penulis membuat makalah yang berjudul “ Anatomi Fisiologi Reproduksi wanita “

B.     Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang penulis angkat dari makalah “ Anatomi Fisiologi Reproduksi Wanita “ yaitu         :
1.    Bagaimana Susunan Anatomi Alat Reproduksi Wanita ?
2.    Bagaimana Fisiologi Alat Reproduksi Wanita ?

C.     Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah yaitu       :
     Mengetahui susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita

D.     Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang di gunakan dalam makalah ini :
Metode literature atau Metode pustaka
Metode ini kami gunakan berdasarkan hasil laporan yang kami peroleh dari sumber bacaan dan informasi dari internet.






BAB II
ANATOMI

ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA

Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
1.      Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :
Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
2.      Alatreproduksi dalam ( genetalia interna )

A.     Alat Reproduksi Luar
1.Vulva
Bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong , berukuran panjang mulai dari klitoris, kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang di batasi perineum.
-           Labia Majora ( Bibir Besar Kemaluan )
Berada pada bagian kanan dan kiri, berbentuk lonjong, yang pada wanita menjelang dewasa ditumbuhi juga oleh pubes lanjutan dari mons veneris.
-            Labia Minora
Bagian dalam dari bibir besar yang berwarna merah jambu. Di sini juga dijumpai Frenulum klitoris, preputium, dan frenulum pudenda
-            Mons Veneris (Tundun ) 
Daerah yang menggantung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan ( pubes ) apabila wanita berangkat dewasa. Pada wanita rambut ini akan tumbuh membentuk sudut lengkung, sedangkan pada pria membentuk sudut runcing ke atas.

-          Vestibulum
Terletak di bawah selaput lendir vulva, atau diantara 2 labia minor. Terdiri dari bulbus vestibuli kanan dan kiri. Di sini dijumpai kelenjar vestibuli mayor ( kelenjar bartholini ) dan kelenjar vestibulum minor.
-            Introitus Vagina
Adalah pintu masuk vagina.
-            Hymen  ( Selaput Dara )
Merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. Biasanya berlubang membentuk semilunaris, anularis, tapisan, septata, atau fimbria. Bila tidak berlubang disebut atresia himenalis atau hymen imperforata. Himen akan robek pada koitus apalagi setelah bersalin. Sisanya disebut kurunkula hymen atau sisa hymen.
-            Perineum
Terletak diantara vulva dan anus.
2.  OUE ( Orifisium uretra eksterna / Lubang kemih )
Adalah tempat keluarnya air kemih yang terletak di bawah klitoris. Di sekitar lubang kemih bagian kiri dan kanan didapati lubang kelenjar skene.
3.  Klitoris ( Kelentit )
Identik dengan penis pada pria, kira – kira sebesar kacang hijau sampai cabe rawit dan ditutupi oleh frenulum klitoris. Glans klitoris berisi jaringan yang dapat berereksi, sifatnya amat sensitif karena banyak memiliki serabut saraf.

untitled.jpg
Gambar Alat Reproduksi Wanita Luar ( Genetalia feminina eksterna )
B.   Alat Reproduksi Dalam
a. Sepasang Ovarium ( Indung Telur )
Terdapat dua indung telur, masing – masing di kanan dan di kiri Rahim, dilapisi mesovarium dan tergantung di belakang lig. Latum. Bentuknya seperti buah almon., sebesar ibu jari tangan ( jempol ) ukuran 2,5 – 5 cm  0,6 – 1 cm. indung telur ini posisinya ditunjang oleh mesovarium, lig. Ovarika, lig. Infundibulopelvikum. Merupakan alat reproduksi yang setelah dewasa menghasilkan ovum ( telur ). Berfungsi sebagai kelenjar endokrin ( menghasilkan estrogen dan progresteron ). Juga berperan dalam mengatur siklus haid. Strukturnya terdiri dari :
-       Korteks / kulit
Ø  Tunika albuginea, yaitu epitel berbentuk kubik
Ø  Jaringan ikat di sela – sela jaringan lain
Ø  Stroma, folikel primordial, dan folikel de graf
Ø  Sel – sel Warthard
-       Medulla / inti atau zona vaskulosa terdiri dari :
Ø  Stroma berisi pembuluh darah
Ø  Serabut saraf
Ø  Beberapa otot polos
Seumur hidupnya, seorang wanita diperkirakan akan mengeluarkan sel telur kira – kira 400 butir.

b.      Vagina ( Liang Senggama )
Liang atau saluran yang menghubungkan vulva dengan rahim, terletak diantara saluran kemih dan liang dubur. Di bagian ujung tasanya terletak mulut Rahim. Ukuran panjang dinding depan 8 cm dan dinding belakang 10 cm. bentuk dinding dalamnya berlipat – lipat,, disebut rugae sedangkan ditengahnya ada bagian yang lebih keras disebut kolumna rugarum. Dinding vagian terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan jaringan ikat. Berbatasan dengan serviks membentuk ruangan lengkung, antara lain forniks lateral kiri dan kanan, forniks anterior, dan forniks posterior. Suplai darah vagina diperoleh dari arteria uterine, arteria vesikalis inferior, arteria hemoroidalis mediana, dan arteria pudendus interna. Fungsi penting dari vagina ialah sebagai :
(a) Saluran keluar untuk mengalirkan darah haid dan secret lain dari  Rahim,
(b) Alat untuk sanggama,
(c) Jalan lahir pada waktu bersalin.

c.       Uterus / Histera / Hister ( Rahim )
Merupakan organ otot berdinding tebal dan berongga ( cavum ). Bentuk, besar, letak, dan susunan uterus berbeda – beda tergantung pada umur, organ sekitarnya dalam keadaan hamil. Terletak pada rongga panggul antara vesika urinaria dengan colon sigmoid dan rectum. Uterus ini sendiri berfungsi sebagai tempat implantasi ovum yang telah dibuahi, Sebagai tempat perkembangan dan memberi makan pada janjn yang sedang berkembang. Dengan vagina termasuk jalan lahir lunak.




Bagian – bagian uterus antara lain :
-       Fundus Uteri
-       Corpus Uteri
-       Isthmus Uteri
-       Serviks Uteri
Bagian dinding uterus secara historik terdiri dari 3 bagian yaitu;
-       Lapisan serosa ( lapisan peritoneum ), di luar
-       Lapisan otot ( lapisan myometrium ), di tengah
-       Lapisan mukosa ( lapisan endometrium ), di dalam
Sikap dan letak Rahim dalam rongga panggul terfiksasi dengan baikk karena disokong dan dipertahankan oleh,
-          Tonus rahim itu sendiri
-          Tekanan intra abdominal
-          Otot – otot dasar panggul
-          Ligament – ligament
Ø  Lig. Cardinal kanan dan kiri ( mackendort)
Ø  Lig. Sakro uterine
Ø  Lig. Rotundum
Ø  Lig. Latum
Ø  Lig. Infundibulo pelvikum
Letak Rahim dalam keadaan fisiologis adalah anteroflesi. Letak – letak lainya adalah antefleksi ( tengadah ke belakang ), retrofleksi ( tengadah ke belakang ), anteversi ( terdorong ke depan ), retroversi ( terdorong ke belakang ), suplai darah rahim dialiri oleh artteri uterine yang berasal dari arteri ilikaka interna ( a.hipogastrika ) dan arteri ovarika.
Fungsi rahim adalah    :

a.       tempat tumbuh janin berkembang.
b.      berkontraksi terutama sewaku bersalin dan sesudah bersalin.
c.       berfungsi waktu siklus haid

d.       Tuba Uterina ( Saluran Telur )
Adalah saluran telur yang keluar dari korpus rahim kanan dan kiri, panjangnya 12 – 1 cm, diameter 3 – 8 mm. bagian luarnya diliputi oleh peritoneum visceral yang merupakan bagian dari ligamentum latum. Bagian dalam dilapisi silia, yaitu rambut getar yang berfungsi untuk menyalurkan telur hasil konsepsi.
Saluran telur terdiri dari empat bagian :
-       Pars interstisialis (intramuralis),
-       Pars ismika, yang merupakan bagian tengah saluran telur yang  sempit,
-       Pars ampularis,, di mana biasanya pembuahan (konsepsi) terjadi,
-       Infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. Di ujung infundibulum teredapat umbai – umbai (fimbriae) yang berguna untuk menangkap sel telur (ovum), yang kemudian akan disalurkan ke dalam tuba.
Fungsi saluran telur adalah     :
a.       sebagai saluran telur.
b.      menangkap dan membawa ovum yang dilepaskan oleh indung telur.
c.       tempat terjadinya pembuahan (konsepsi = fertilisasi)

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6B2RoTguHjwziGiYcwoRGcNorTOK1VniscCcY94fgo3pVhM7CWLOe9xPmlC5V2Txu0iyMneoz0tEiV3xSzJDVoIgDVeOq8DfVcXfPZYFqcfnS1KEsRH6DBkHROjOwkfbohTxuzM3j4S8M/s320/sist_reproduksi_wanita_interna.jpg
Gambar Alat Reproduksi Wanita Dalam( Genetalia feminina interna )
 
C . ANATOMI PELVIS
Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal terhadap abdomen danmerupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke extremitas inferior. Pelvis bersendi dengan vertebralumbalis ke-5 di bagian atas dan dengan caput femoris kanan dan kiri pada acetabulum yang sesuai.Pelvis dibatasi oleh dinding yang dibentuk oleh ulang, ligamentum, dan otot. Cavitas pelvis yangberbentuk seperti corong, memberi tempat kepada vesicaurinaria, alat kelamin pelvic, rectum,pembuluh darah dan limfe, dan saraf.

A.     Kerangka Pelvis
Kerangka pelvis terdiri dari:
• Dua os coxae yang masing
-masing dibentuk oleh tiga tulang : os ilii, os ischii, dan os pubis.
• Os sacrum
• Os coccyges

a.       Os Sacrum
Os sacrum terdiri dari lima vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang berbentuk baji yangcekung kea rah anterior. Pinggir atas atau basis ossis sacri bersendi dengan vertebra lumbalis V. Pinggirinferior yang sempit bersendi dengan os coceygis. Di lateral, os sacrum bersendi dengan kedua os coxaemembentuk articulation sacroiliaca. Pinggir anterior dan atas vertebra sacralis pertama menonjol kedepan sebagai batas posterior apertura pelvis superior, disebut promontorium os sacrum, yangmerupakan bagian penting bagi ahli kandungan untuk menentukan ukuran pelvis. Foramina vertebraliabersama-sama membentuk canalis sacralis.Canalis sacralis berisi radix anterior dan posterior nervi lumbales, sacrales, dan coccygeus filumterminale dan lemak fibrosa.

b.      Os Coccygis
Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior. Tulang ini terdiri dari empat vertebra rudimenteryang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisnya bersendi dengan ujung bawah sacrum.Vertebra coccygea hanya terdiri atas corpus, namun vertebra pertama mempunyai processustransverses rudimenter dan cornu coccygeum. Cornu adalah sisa pediculusdan processus articularis superior yang menonjol ke atas untuk bersendi dengan cornu sacrale.

c.       Os inominatum (tulang panggul)
Tulang ini terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu: ilium, iskium, dan pubis. Saat dewasa tulang-tulangini telah menyatu selurunya pada asetabulum.

• Ilium :
 batas atas tulang ini adalah Krista iliaka.
 Krista iliaka berjalan ke belakang dari spina iliaka anterior superior menuju spina iliaka posteriorsuperior. Di bawah tonjolan tulang ini terdapat spina inferiornya. Permukaan aurikularis iliumdisebut permukaan glutealis karena disitulah pelekatan m. gluteus. Linea glutealis inferior, anterior,dan posterior membatasi pelekatan glutei ke tulang. Permukaan dalam ilium halus dan berongga
membentuk fosailiaka. Fosailiaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus. Permukaan aurikularisilium berartikulasi dengan sacrum pada sendi sakro iliaka (sendi sinovial)Ligamentum sakro iliaka posterior, interoseus, dan anterior memperkuat sendi sakro iliaka. Lineailiopektinealis berjalan di sebelah anterior permukaan dalamilium dari permukaan aurikularis menuju pubis.

• Iskium : terdiri dari spina di bagian posterior yang membatasi insisura iskiadika mayor (atas) dan
minor(bawah). Tuberositas iskia adalah penebalan bagian bawah korpus iskium yang menyangga berat badansaat duduk. Ramus iskium menonjol kedepan dari tuberositas ini dan bertemu serta menyatu denganramus pubis inferior.

·        Pubis : terdiri dari korpus serta rami pubis superior dan inferior. Tulang ini berartikulasi dengan tulangpubis di tiap sisi simfisis pubis. Permukaan superior dari korpus memiliki krista pubikum dan tuberkulumpubikum. Foramen obturatorium merupakan lubang besar yang dibatasi oleh rami pubis dan iskium.d. Plevis major (panggul besar, pelvis spurium)
·        Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis)
·        Terbuka dan melebar pada ujung atasnya dan harus dipikirkan sebagai bagian cavitas abdominalis.
·        Melindungi isi ab
·        domen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu menyokong uterusgravidarum.
·        Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu menuntun janin masuk ke pelvis minor.
·        Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh fossa iliaca dextra
·        dan fossa iliakasinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra L. S dan vertebra S1.e. Pelvis minor (panggul kecil, pelvis verum)
·        Berada antara aperture pelvis superior dan aperture pelvis inferior (exitus pelvis)
·        Merupakan lokasi visera pelvis (misalnya vesica urinaria)
·        Dibatasi oleh permukaan dalam os coxae, os sacrum, dan os coccygis.
·        Ke bawah dibatasi oleh diaphragma pelvis
·        Pelvis minor mempunyai pintu masuk, pintu keluar, dan sebuah cavitas.
·        Pelvis minor merupakan saluran tulang yang harus
·        dilalui oleh janin padaproses persalinan.

B. Sendi (Articulatio) dan Ligamen Pelvis
Ada 4 sendi pelvis, yaitu:
·        Dua articulation sacroiliaca
·        Symphisis pubis
·        Articulation sacrococcygea

a.       Dua Articulatio Scaro iliaca
Articulation sacroiliaca kanan dan kiri terletak di anara corpus vertebrae sacralis ke-1 dan ke-2 dan facies articularis ilium pada kedua sisi. Karena berat tubuh dihantarkan lewat pelvis, maka sendi-sendi ini dapat mengalami tekanan yang berat. Permukaan sacrum dan ilium mempunyai banyak tonjolan dan cekungan yang saling mengunci seperti jigsaq puzzle dan dengan demikian memberikan kestabilan pada sendi tersebut sesuai dengan kebutuhan, karena terdapat sedikit gerakan sinovia pada setinggi vertebra sacralis ke-2.Ligamenta sacroiliaca yang kuat mengelilingi sendi ini. Ligament sacrospinosa dan sacrotuberosa menghubungkan sacrum dan os coxae.Ligament sacrotuberostum terentang dari tepi baah sacrum sampai tuber ischiadicum.Ligament sacrospinosum terentang dari tepi bawah sacrum sampai spina ischiadicum.Semua ligamentum tersebut secara normal membantu membatasi gerakan sacrum.

b.      Symphisis Pubis
Adalah articulation cartilaginosa sekunder yang panjangnya kira-kira 4 cm. facies articularis dari corpus ossis pubis ditutupi oleh kartilago hialin, dan suatudiscus cartilaginosa yang menggabungkan kedua corpora tersebut. Ligamentum pubicum mengelilingi sendi tersebut dan hanya dapat melakukan gerakan yang minimum.

c.       Articulatio Saccrococcygea
Merupakan articulation cartilaginosa sekunder dibentuk oleh tepi bawah sacrum dan tepi atas coccyx. Sendi ini dikelilingi dan ditopang oleh ligamentum sacrococcygeum dan dapat melakukan fleksi dan ekstensi yang merupakan gerakan pasif saatdefekasi dan melahirkan.Ligamentum poupart juga disebut ligamentum inguinale terentang antara spina iliaca anterior superior dan corpus ossis pubis.Membrane obturatoria: Membrana obturatoria menutup foramen obturatorium dan padanya terdapat celah sempit untuk lewat pembuluh darah, saraf dan pembuluh limfatika.Semua sendi ini dapat bertambah keluasan gerakannya selama kehamilan karena terjadi elastisitas (kelenturan) ligament yang memperkuat sendi tersebut akibat adanya hormone relaksin.

C.     Struktur Dinding Pelvis
Dinding pelvis dapat dibedakan atas dinding ventral, dua dinding lateral, dinding dorsal, dan sebuah dasar pelvis.Dinding pelvis ventral. Dinding pelvis ventral pertama-tama dibentuk oleh keduacorpus ossis pubis dan ramus ossis pubis serta symphisis pubica.Dinding-dinding Pelvis Lateral. Dinding-dinding pelvis lateral memiliki kerangkatulang yang dibentuk oleh bagian-bagian os coxae. Musculus obturator internus menutupi hampir seluruh dinding-dinding ini. Medial terhadap musculus obturator internus terdapat nervus obturatorius dan pembuluh obturatoria, dan cabang lain dari pembuluh iliaca interna. Masing-masing musculus obturator internus meninggalkan pelvis melalui foramen ischiadicum minus dan melekat pada femur (os femoris).

Dinding Pelvis Dorsal. Dinding pelvis dorsal dibentuk oleh sacrum, bagian-bagianos ischii yang berdekatan, dan articulation sacro-iliaca serta ligamenta sacroiliaca. Musculus piriformis melapisi dinding ini di sebelah lateral. Masing-masing musculus piriformis meninggalkan pelvis minor melalui foramen ischiadicum (sciaticum) majus. Medial terhadap musculus piriformis terdapat saraf-saraf dari plexus sacralis dan pembuluh iliaca interna serta cabangnya.Dasar Pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh diaphragma pelvis yang dibentuk oleh musculus levator ani dan musculus coccygeus serta fascia-fascia yang menutupi permukaan cranial dan permukaan kaudal otot tersebut.



D.    VERTEBRA LUMBALIS
Badan ruas tiap vertebra lumbalis berbentuk ginjal,foramen vertebra lumbalis berbentuk segitiga,Prosesus tranversus panjang dan langsing,prosesus spinosus berbentuk segiempat,pendek dan rata mengarah lurus ke belakang.Fasies prosesusartikularis superior menghadap ke medial dan fasies artikularil inferior menghadap kelateral.

Cirri –ciri
1.      Korpus besar dan bentuk ginjal
2.      Pediculus kuat dan mengarah kebelakang
3.      Lamina tebal
4.      Foramina vertebralle berbentuk segitiga
5.      Processus tranversus panjang dan langsung


















BAB III
FISIOLOGI

ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA

Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi dengan baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Pubertas tercapai pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan , bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan adanya perubahan – perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa penting tersebut di tandai dengan datangnya haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam rahim. Selain itu , pada ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara ) bertambah besar, panggul dan pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai bentuk khas wanita. Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu reproduktif, artinya masa mendapatkan keturunan yang berlangsung kira – kira  30.
Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan menjadi  tidak teratur, lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini di sebut Menopause ( stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh Serebrom, Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya.

A.     Fisiologi Haid
               Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya Mensis, Mentruasi, datang Bulan,kain kotor,atau Period.
Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara teratur  untuk mernerima ovum yang di buahi setelah terjadinya ovulasi , keadaan ini di kontrol oleh Hormon hormon yang dapat di deteksi dalam air Kemih yang di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur kadar Estriol dan Pregnandiolnya.
Hormon – hormon Siklus Haid           :
§  FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.
§  Estrogen di hasilkan oleh ovarium
§  LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan
§  Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput lendir rahim ( endometrium ) menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi  lebih tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan – persiapan supaya sel telur yang telah di buahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium ini terkelupas dan terjadi perdarahan yang disebut haid.

B.   OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )

Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita ketahui untuk menentukan masa / hari subur seorang wanita, karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila sanggama ( koitus ) dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira – kira 14 hari sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain, diantara dua haid yang berurutan, indung telur akan mengeluarkan ovum, setiap kali suatu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovrium kiri.

Cara menentukan adanya ovulasi :
§  Biopsi endometrium
§  Suhu basal badan
§  Sitologi vaginal
§  Getah serviks
§  PH getah vagina, dan
§  Endoskopi.

BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Alat reproduksi wanita dibagi atas 2 bagian :
Alat reproduksi luar ( genetalia eksterna ) :
Dalam arti sempit adalah alat kandungan yang dapat dilihat dari luar bila wanita dalam posisi litotomi. Yang fungsinya dikhususkan untuk kopulasi ( koitus).
Alatreproduksi dalam ( genetalia interna)

B.     Saran
Saran penulis untuk para pembaca      :
Untuk mengerti perubahan – perubahan yang terjadi selama kehamilan, pembaca lebih mendalami susunan anatomi dan fisiologi reproduksi wanita


















DAFTAR PUSTAKA

Muchtar,rustman.1998.Sinopsis Obstetri.Jakarta:EGC






Tidak ada komentar:

Posting Komentar